JAKARTA, KOMPAS.com - PT Delta Dunia Makmur Tbk yang bergerak di pertambangan batubara memilih edukasi dan pemberdayaan perempuan sebagai implementasi dalam merealisasikan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs).
"Pilihan ini adalah modal kami untuk menjaga pembangunan berkelanjutan," kata Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk Ronald Sutardja, Selasa (28/3/2023).
Ronald menuturkan, emiten dengan kode BUMA ini memiliki 15.000 karyawan. Sebagian besar berada di lokasi-lokasi pertambangan BUMA di wilayah Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Dan program pemberdayaan perempuan dilaksanakan sejak tahun 2016. Para perempuan itu adalah istri dari para karyawan pekerja pertambangan.
Mereka memperoleh inisiatif berbagi perhatian. Contohnya, apabila ada salah satu istri karyawan jatuh sakit sementara suami yang bersangkutan sedang berdinas di lokasi pertambangan, sesama istri karyawan berinisiatif mengantarkan ke dokter terdekat.
Baca juga: Banyak Perempuan Korban Pinjol Alami Kekerasan Berbasis Gender Online, Ini Upaya Pemerintah
Perusahaan membangun kesetiakawanan para istri melalui semacam lembaga. "Kami menyebutnya sebagai 'paguyban'," cetus Ronald.
Hingga saat ini, tercatat ada tujuh paguyuban di seluruh lokasi usaha pertambangan dan kontrak pertambangan.
Selain itu, Perusahaan juga giat menggelar edukasi kepada siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan mekanik dengan memasukkan aspek industri ke dalam kurikulum pembelajaran.
Para siswa SMK mekanik mendapat kesempatan belajar memperbaiki truk khusus pertambangan. Harga truk tersebut mencapai 1 juta dollar per unit.
Selanjutnya, sebagai bantuan memajukan pendidikan yang nantinya akan membuka kesempatan siswa SMK berkarier di bidang mekanik, BUMA menyumbang alat berat sebagai bahan ajar.
Sampai akhir 2022, BUMA sudah menggelontorkan Rp 19,5 miliar untuk mendanai program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan inisiatif pemberdayaan masyarakat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya