JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tentu rendah karbon.
"Untuk perencanaan pengembangan energi baru energi terbarukan itu menjadi concern," jelas Direktur Panas Bumi Harris Yahya dalam Sarasehan Geothermal oleh Ikatan Alumni Mesin ITB di Sekretariat IA-ITB, Rabu (29/3/2023).
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mendapatkan kesempatan untuk pindah ke IKN pada tahap pertama tahun 2024 mendatang.
"Karena IKN ini salah satu semangatnya adalah green energy," imbuh Harris.
Baca juga: Pemerintah Dukung Swasta Manfaatkan Energi Baru Terbarukan
Lanjut Harris pembangunan pasokan listrik EBT akan dilakukan secara bertahap seiring dengan pembangunan IKN.
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memaparkan rencana penerapan energi hijau di IKN.
Sistem tenaga listrik yang dirancang dengan sumber energi hijau dikembangkan dalam tiga tahap.
Rinciannya adalah untuk jangka pendek dalam periode 2022-2023 PV Rooftop, EV Support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya.
Pada jangka menengah, Wind Farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan Solar Farm kapasitas 50 MW pada 2025.
Dalam jangka panjang yakni tahun 2026-2045 akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.