KOMPAS.com – Hari Raya Idul Firti atau Lebaran merupakan hari raya yang dinantikan oleh umat Islam. Pasalnya, pada hari kemenangan ini, umat Islam merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga serta sanak saudara.
Perayaan Lebaran pun biasanya diadakan dengan meriah. Selain tradisi khas Lebaran, beragam hidangan lezat juga turut memeriahkan momen Lebaran selama dua hari penuh. Maka tak heran, limbah yang dihasilkan saat Lebaran menjadi lebih banyak ketimbang biasanya.
Lantas, bagaimana cara merayakan Lebaran yang ramah lingkungan? Yuk, simak lima tip berikut.
Saat Lebaran, masyarakat biasa menghidangkan makanan dan kudapan dengan alat makan sekali pakai kepada para tamu. Walaupun praktis, alat makan sekali pakai–yang biasanya berbahan plastik–bisa menyebabkan banyak tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.
Baca juga: Perhatikan, Ini Cara Meletakkan Alat Makan di Mesin Pencuci Piring
Oleh karena itu, tetap gunakan alat makan guna ulang (reusable) yang ada di rumah, ya. Walaupun cucian jadi lebih banyak, lingkungan bisa tetap lestari.
Lebaran merupakan momentum yang tepat untuk menikmati sejumlah hidangan tradisional khas Idul Fitri yang jarang ditemukan di hari lain, seperti ketupat, opor ayam, dan rendang. Selain hidangan utama, kudapan lain juga menyusul untuk mengenyangkan perut seluruh anggota keluarga.
Karena euforia tersebut, tak jarang Anda merasa harus menyediakan banyak masakan yang sering kali berujung tidak termakan. Selain mubazir, hal ini bisa membuat sampah dapur menumpuk.
Oleh karena itu, selalu kelola porsi makanan yang disediakan, ya.
Untuk menyemarakkan suasana Lebaran di rumah, Anda bisa mendekorasinya dengan berbagai kerajinan tangan yang dibuat secara do-it-yourself (DIY) dari sampah. Sebut saja, bunga dari kertas bekas atau hiasan dinding dari plastik.
Saat Lebaran, Anda membutuhkan lebih banyak keperluan, seperti bahan makanan, pakaian, hingga kemasan angpao, ketimbang biasanya. Agar lebih ramah lingkungan, penuhilah keperluan tersebut dengan membeli produk lokal yang dijual di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Baca juga: Survei: Konsumen Indonesia Makin Peduli Produk Ramah Lingkungan
Dengan membeli produk lokal, Anda telah berkontribusi mengurangi emisi karbon dan memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), lho.
Selain itu, pilih juga produk yang minim kemasan dan berbahan dasar organik agar tetap ramah lingkungan, ya.
Agenda Lebaran yang dijalani seharian penuh terkadang membuat masyarakat lupa untuk menghemat energi.
Meskipun masih dalam euforia Lebaran, tetap kelola penggunaan energi secara efisien, ya. Contohnya, kurangi penggunaan lampu pada siang hari. Jangan lupa matikan dan cabut aliran listrik pada perangkat elektronik yang tidak dipakai.
Hindari pula menggunakan air secara berlebihan saat bersih-bersih. Alokasikan air sisa cucian–yang tidak mengandung bahan kimia–untuk menyiram tanaman agar tidak terbuang sia-sia.
Itulah lima tip merayakan Lebaran yang ramah lingkungan. Yuk, mulai persiapannya dari sekarang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya