Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 10:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Bandara berkelanjutan dengan pendekatan eco-airport memiliki beberapa program yang harus diterapkan.

Pertama, dekarbonisasi (net zero emissions). Seperti ACI Airport Carbon Accreditation, pendataan emisi bandar udara melalui tools ACERT, penggunaan LED, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.

Kedua, desain bandara yang berkelanjutan secara fisik, yaitu penggunaan material daur ulang atau material yang dapat didaur ulang dalam membangun bandara, meminimalisir buangan limbah, serta penerapan smart building concept.

Ketiga, pengembangan bandara tanpa merusak alam dan biodiversitas daerah setempat. Hal ini meliputi pengawasan terhadap kebisingan, kualitas udara, emisi karbon, dan kemacetan akibat operasional bandara.

Ketiga, keberadaan bandara harus dapat meningkatkan kesehatan pegawai, masyarakat sekitar, dan pengguna.

Keempat, bandara harus dapat berperan lebih di tengah masyarakat (community engagement)i, dengan menyediakan lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar.

Sementara, Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dewanti menjelaskan beberapa hal terkait pengembangan bandara berkelanjutan.

Menurutnya, bandara harus bisa terlindung dari risiko perubahan iklim. Misalnya perubahan suhu, cuaca ekstrem, hingga gempa.

"Ini harus bisa disiapkan perubahan-perubahan ini," kata wanita juga Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Oktober 2022.

Kemudian, bandara harus menerapkan upaya dekarbonisasi (zero emisi). Salah satu yang penting ialah menggunakan angkutan massal saat menuju ke bandara. Kereta api atau bis bisa menjadi opsi angkutan massal yang dapat.

Selanjutnya, tak kalah penting adalah mendesain terminal yang bisa mengolah sampah atau limbah, serta tidak bertumpu pada pendingin udara dan pencahayaan memakan energi besar.

Menurutnya, kawasan bandara juga patut mendapat perhatian. Supaya pergerakan kendaraan untuk penumpang ataupun barang itu tidak terlalu banyak dan jauh.

Karena bila terlalu jauh, tentunya akan mengeluarkan energi dan emisi yang banyak.

"Sehingga pengembangan kawasan aetropolis menjadi satu upaya untuk meminimalkan pergerakan penumpang dan barang di kawasan bandara," terangnya.

Selain itu, memanfaatkan lahan parkir seminimal mungkin. Meskipun parkir memang jadi sumber revenue yang cukup besar di bandara. Seperti pertokoan, hiburan, hotel, dan sebagainya.

"Jika memperluas lahan parkir, artinya akan mengundang banyaknya penggunaan kendaraan pribadi. Dampaknya emisi, kemacetan, dan sebagainya," pungkas Dewanti.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tiga Desa di Bali Kini Dipasangi PLTS Berkapasitas hingga 15 kWp
Tiga Desa di Bali Kini Dipasangi PLTS Berkapasitas hingga 15 kWp
LSM/Figur
Bappenas Ingin Kampanye SDGs Jadi Gerakan Nasional seperti Program KB
Bappenas Ingin Kampanye SDGs Jadi Gerakan Nasional seperti Program KB
Pemerintah
Awas, Gelombang Panas Ternyata Bisa Bikin Tubuh Lebih Cepat Tua
Awas, Gelombang Panas Ternyata Bisa Bikin Tubuh Lebih Cepat Tua
Pemerintah
Potensi AI Membantu Keberlanjutan Tak Signifikan, Studi Ungkap
Potensi AI Membantu Keberlanjutan Tak Signifikan, Studi Ungkap
Pemerintah
RI Bakal Tawarkan Perdagangan Karbon Internasional Saat COP30 Brasil
RI Bakal Tawarkan Perdagangan Karbon Internasional Saat COP30 Brasil
Pemerintah
Baterai Raksasa PLTA Cisokan untuk Simpan Listrik Bakal Beroperasi pada 2027
Baterai Raksasa PLTA Cisokan untuk Simpan Listrik Bakal Beroperasi pada 2027
Pemerintah
Terobosan Baru, Limbah Udang Disulap Jadi Teknologi Penangkap Karbon
Terobosan Baru, Limbah Udang Disulap Jadi Teknologi Penangkap Karbon
Pemerintah
Survei Bloomberg Sebut Investor Percaya dengan Masa Depan Investasi ESG
Survei Bloomberg Sebut Investor Percaya dengan Masa Depan Investasi ESG
Pemerintah
Cegah Abrasi, QNET dan Kodim 1611/Badung Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Bali
Cegah Abrasi, QNET dan Kodim 1611/Badung Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Bali
Swasta
Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs
Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs
Pemerintah
Wamen LH: Banyak Janji Pendanaan Iklim dari Negara Maju Tanpa Realisasi
Wamen LH: Banyak Janji Pendanaan Iklim dari Negara Maju Tanpa Realisasi
Pemerintah
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur
Pemerintah
Indonesia Baru Capai 18 Persen Target Global SDGs, Perlu Percepatan
Indonesia Baru Capai 18 Persen Target Global SDGs, Perlu Percepatan
Pemerintah
Chandra Asri Gelar Program untuk Dorong Pemanfaatan Bank Sampah
Chandra Asri Gelar Program untuk Dorong Pemanfaatan Bank Sampah
Swasta
Dubes Turki Ungkap Bagaimana Indonesia Bisa Tiru Negaranya dalam Pariwisata Berkelanjutan
Dubes Turki Ungkap Bagaimana Indonesia Bisa Tiru Negaranya dalam Pariwisata Berkelanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau