Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Hardiknas, Ini 5 Skill yang Dibutuhkan Guru untuk Mendukung Merdeka Belajar

Kompas.com, 2 Mei 2023, 19:21 WIB
Nada Zeitalini Arani,
ADW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati pada 2 Mei setiap tahunnya di Indonesia. Penetapan hari peringatan ini didasarkan pada hari lahir Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Pada peringatan Hardiknas 2023 sendiri megusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Tema ini tertuang dalam Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hardiknas 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).

Adapun, tema tersebut sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan Kemendikbudristek. Seperti diketahui, kurikulum Merdeka Belajar menerapkan pembelajaran intrakurikuler sehingga peserta didik dapat mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dengan demikian, peserta didik memiliki kemerdekaan dalam mempelajari suatu hal yang disukai serta mendalami minat dan bakat. Salah satu yang mendukung keberhasilan penerapan kurikulum tersebut di antaranya adalah guru.

Baca juga: Hardiknas 2023, Rektor IPB: Momen Jalani Reformasi Pendidikan Nasional

Guru merupakan tenaga pendidik yang tak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menjadi penggerak Merdeka Belajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan skill guru yang mumpuni agar mampu membangun hubungan efektif kepada peserta didik dan komunitas sekolah. Berikut adalah lima skill yang wajib dimiliki guru Merdeka Belajar

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan soft skill dasar yang perlu dikuasai guru di era Merdeka Belajar. Sebab, skill ini dibutuhkan untuk pemberian materi serta interaksi dengan peserta didik di dalam kelas.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (28/6/2023), guru juga perlu mampu membangun dan mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas yang lebih luas, serta menjadi pembelajar sekaligus agen penggerak perubahan di sekolah. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi yang baik penting untuk dimiliki.

Baca juga: Kurikulum Merdeka buat Guru Jadi Lebih Kreatif

2. Kepemimpinan

Sebagai tenaga pendidik, guru juga perlu memiliki skill kepemimpinan. Dengan skill ini, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Kemudian, dalam kurikulum Merdeka Belajar, guru juga memiliki kewenangan mendesain teknik pembelajaran.

Maka dari itu, dengan memiliki jiwa kepemimpinan, guru dapat menentukan strategi yang dikembangkan dalam pembelajaran serta mengukur tingkat keberhasilan.

3. Kerja sama

Kurikulum Merdeka Belajar sejatinya membutuhkan kerja sama yang kuat dari setiap pihak. Dengan demikian, guru wajib memiliki skill kerja sama yang baik untuk bisa menjalankan beberapa strategi agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melalui kemampuan kerja sama yang baik, guru dapat menyesuaikan kurikulum yang diterapkan. Pasalnya, kurikulum Merdeka Belajar dapat disesuaikan dengan keadaan peserta didik, karakteristik sekolah, serta kebutuhan lokal.

4. Manajemen

Manajemen merupakan skill penting yang tak boleh dilewatkan guru Merdeka Belajar. Dengan kemampuan ini, guru dapat meningkatkan kompetensi yang berhubungan dengan manajerial, baik manajemen waktu maupun pembelajaran.

Melalui kemampuan manajerial yang mumpuni, guru dapat menyusun dan menempatkan suatu hal berdasarkan skala prioritas. Dengan demikian, semua kegiatan dan program pembelajaran dapat terlaksana sesuai tujuan. 

Baca juga: Para Guru dan Penggerak Pendidikan Berbagi Praktik Baik Pembelajaran

5. Digitalisasi

Digitalisasi yang berkembang pesat perlu diselaraskan dengan komponen pendidikan. Hal ini menuntut guru Merdeka Belajar perlu memiliki skill digital yang baik.

Guru juga dapat mengedukasi peserta didik dengan melibatkan penggunaan media digital dalam pembelajaran. Selain itu, kemampuan digital juga merupakan salah satu skill yang dibutuhkan peserta didik di masa mendatang.

Itulah lima skill yang dibutuhkan guru dalam mendukung keberhasilan kurikulum Merdeka Belajar. Pada momen Hardiknas 2023 ini, diharapkan guru dapat terus mengembangkan potensi sehingga mencapai tujuan pendidikan yang diharapakan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau