Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil Beda, Gelaran Met Gala 2023 Usung Konsep Keberlanjutan

Kompas.com, 4 Mei 2023, 13:59 WIB
ADW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perhelatan Met Gala 2023 resmi digelar di The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat, Senin (1/5/2023).

Kali ini, ajang tahunan yang mengundang sejumlah selebritas papan atas dunia itu mengusung tema “Karl Lagerfeld: A Line of Beauty” untuk memberi penghormatan kepada mendiang desainer fesyen Karl Lagerfeld.

Met Gala sendiri dikenal sebagai ajang fesyen yang menampilkan busana-busana unik yang dikenakan para tamu undangan. Namun, tahun ini, tak hanya busana para tamu yang berhasil mencuri perhatian. Ajang Met Gala 2023 juga menghadirkan dekorasi yang unik dengan tema keberlanjutan (sustainability).

Saat menyaksikan para selebritas berjalan di red carpet, misalnya. Pagar tanaman yang biasa menghiasi sisi kiri dan kanan area red carpet berganti menjadi instalasi lampu yang terbuat dari botol plastik daur ulang. Pengunjung dapat melihat instalasi ini menyala dengan cahaya biru. Tak hanya itu, lampu gantung yang menghiasi langit-langit museum juga terbuat dari bahan serupa.

Baca juga: Deretan Selebritas dengan Busana yang Curi Perhatian di Met Gala 2023

Melansir Popsugar.com, Senin, desain dekorasi tersebut dibuat oleh desainer Tadao Ando. Seluruh botol daur ulang pada instalasi itu pun akan didaur ulang kembali di masa mendatang.

"Mengingat iklim saat ini, kami ingin menyoroti pentingnya memberikan barang sehari-hari kita lebih dari satu siklus hidup," ujar perencana acara Met Gala Raul Àvila.

Àvila menambahkan, upaya itu juga menjadi cara pihaknya untuk menciptakan desain dekorasi yang berkelanjutan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.

Selain di area red carpet, kehadiran instalasi yang terbuat dari ribuan botol daur ulang tersebut juga mewarnai area dalam tempat acara diselenggarakan.

Karpet yang bisa diaur ulang

Konsep keberlajutan juga terlihat pada karpet yang digunakan. Tak lagi menggunakan karpet merah pada umumnya, ajang Met Gala tahun ini menggunakan karpet dengan desain ikonik perpaduan warna putih dengan garis merah dan biru.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Met Gala 2023, dari Tamu Undangan sampai Harga Tiket

Dikutip dari cnbctv18.com, Rabu (3/5/2023), karpet tersebut dibuat oleh perusahaan high fashion asal India Neytt by Extraweave. Meski hanya digunakan satu kali, Co-founder Neytt by Extraweave Sivan Santhosh menjelaskan bahwa seluruh bagian karpet tersebut bisa terurai secara alami dan berkelanjutan.

Hal itu karena, karpet tersebut terbuat dari serat Sisal yang berasal dari tanaman agave. Dengan panjang sekitar 120 cm, serat Sisal punya karakteristik kokoh. Serat ini pun kerap digunakan sebagai bahan pembuatan penutup lantai, dinding, dan karpet kelas atas.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Siswa SMA Sulap Limbah Cangkang Kepiting dan Udang Jadi Kemasan Ramah Lingkungan
Siswa SMA Sulap Limbah Cangkang Kepiting dan Udang Jadi Kemasan Ramah Lingkungan
LSM/Figur
Polusi Udara dari Kendaraan Diprediksi Picu 1,8 Juta Kematian Dini Pada 2060
Polusi Udara dari Kendaraan Diprediksi Picu 1,8 Juta Kematian Dini Pada 2060
LSM/Figur
KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel Imbas TPA Cipeucang Ditutup
KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel Imbas TPA Cipeucang Ditutup
Pemerintah
Investor Relations Jadi Profesi Masa Depan, Indonesia Perlu Siapkan SDM Kompeten
Investor Relations Jadi Profesi Masa Depan, Indonesia Perlu Siapkan SDM Kompeten
BUMN
Lindungi Pemain Tenis dari Panas Ekstrem, ATP Rilis Aturan Baru
Lindungi Pemain Tenis dari Panas Ekstrem, ATP Rilis Aturan Baru
LSM/Figur
IEA: 60 Persen Perusahaan Global Kekurangan 'Tenaga Kerja Hijau'
IEA: 60 Persen Perusahaan Global Kekurangan "Tenaga Kerja Hijau"
Pemerintah
Pertamina Andalkan Strategi Migas Tetap Jalan, Geothermal Jadi Masa Depan
Pertamina Andalkan Strategi Migas Tetap Jalan, Geothermal Jadi Masa Depan
BUMN
ASRI Awards, Penghargaan bagi Siswa hingga Sekolah lewat Inovasi Keberlanjutan
ASRI Awards, Penghargaan bagi Siswa hingga Sekolah lewat Inovasi Keberlanjutan
Swasta
Pelindo Terminal Petikemas Terapkan Teknologi Terumbu Buatan di Karimunjawa
Pelindo Terminal Petikemas Terapkan Teknologi Terumbu Buatan di Karimunjawa
BUMN
Teknologi Satelit Ungkap Sumber Emisi Metana dari Minyak, Gas, dan Batu Bara Global
Teknologi Satelit Ungkap Sumber Emisi Metana dari Minyak, Gas, dan Batu Bara Global
LSM/Figur
Sinarmas Land dan Waste4Change Resmikan Rumah Pemulihan Material di Tangerang
Sinarmas Land dan Waste4Change Resmikan Rumah Pemulihan Material di Tangerang
Swasta
Transisi EV Bisa Cegah 700.000 Kematian Dini, tapi Tren Pemakaian Masih Rendah
Transisi EV Bisa Cegah 700.000 Kematian Dini, tapi Tren Pemakaian Masih Rendah
LSM/Figur
Google Rilis Panduan untuk Bantu Laporan Keberlanjutan dengan AI
Google Rilis Panduan untuk Bantu Laporan Keberlanjutan dengan AI
Swasta
Indonesia Tak Impor Beras, Pemerintah Dinilai Perlu Waspadai Harga dan Stok
Indonesia Tak Impor Beras, Pemerintah Dinilai Perlu Waspadai Harga dan Stok
LSM/Figur
Walhi Kritik Usulan Presiden Prabowo Ekspansi Sawit dan Tebu di Papua
Walhi Kritik Usulan Presiden Prabowo Ekspansi Sawit dan Tebu di Papua
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau