Dalam hal ini, Mensos memiliki tugas untuk melakukan verifikasi dan validasi pemutakhiran DTKS sebagai data dasar dan sumber utama dalam penetapan penerima manfaat program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
tugas lainnya yaitu menyalurkan bansos dan melakukan pemberdayaan ekonomi kepada target sasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan hasil asesmen, dan mengelola data penyaluran bansos serta data kondisi para penerima manfaat.
Baca juga: Mengenal Tujuan 1 SDGs: Tanpa Kemiskinan
Robben juga mengungkapkan berdasarkan data dari Bank Dunia, tingkat kemiskinan di ASEAN mengalami penurunan pada tiga dekade terakhir.
Pada 1990-an, tingkat kemiskinan negara-negara di ASEAN berada pada rentang angka 30 persen hingga 58 persen.
Pada 2020, angka ini turun menjadi di bawah 10 persen. Sedangkan Indonesia saat ini angkanya 9,7 persen.
Penurunan yang signifikan, dikatakan Robben, juga terjadi pada tingkat kemiskinan ekstrem dalam tiga dekade terakhir.
“Pada 1990-an, kemiskinan ekstrem di ASEAN mencapai 49 persen. Tiga dekade kemudian, tingkat kemiskinan ekstrem di ASEAN sudah berada di bawah 5 persen pada 2020,” katanya.
Baca juga: Dinilai Tidak Efektif Kurangi Kemiskinan, Bank Dunia Dorong Pemerintah Hapus Subsidi Energi
Bahkan, lanjutnya, sudah ada yang mencapai 0 persen, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.
“Sedangkan, Indonesia saat ini berada di posisi 4 persen atau sekitar 5 juta masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi miskin ekstrem,” paparnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kemiskinan terjadi kembali, Pemerintah Indonesia menerapkan sinergi dan keterpaduan antara pemerintah pusat dan daerah, serta merangkul civitas akademika maupun lembaga non pemerintah dan masyarakat.
Menurutnya, upaya tersebut telah berhasil menekan laju angka kemiskinan menjadi 10,14 persen di September 2020 dan pada Maret 2022 sudah mencapai angka 9,76 persen.
Upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem ini dipaparkan dalam ASCC Knowledge Forum yang diselenggarakan di Bali.
Agenda gelaran oleh Kemenko PMK ini menjadi salah satu rangkaian acara Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 dan puncak KTT ASEAN 2023.
Baca juga: Menko PMK: Kemiskinan Ekstrem Kita Lebih Banyak dari Penduduk Singapura
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya