Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Mei 2023, 15:57 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akselerasi penerapan industri 4.0 dilakukan melalui berbagai cara untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional dan mewujudkan kekuatan ekonomi Indonesia masuk peringkat 10 besar dunia pada tahun 2030.

Sasaran ini terdapat dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2018.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu dari 10 Strategi Prioritas Making Indonesia 4.0. Untuk mewujudkannya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan kualitas SDM industri, di antaranya melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Salah satu program pendidikan vokasi yang dijalankan Kemenperin adalah melalui 22 unit pendidikan vokasi yang dimiliki, dengan berbagai program unggulan dan jalinan kerja sama yang kuat dengan para stakeholder,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Selasa (9/5).

SMK-SMTI Makassar merupakan salah satu sekolah menengah milik Kemenperin yang berpartisipasi dalam program From East to be the Best Young Scientist.

Baca juga: Mengenal Tujuan 4 SDGs: Pendidikan Berkualitas

Program tersebut bertujuan mencetak 1.000 peneliti muda dari timur Nusantara, dimulai dari workshop keilmiahan online dengan output berupa gagasan-gagasan terbaik dari para siswa-siswi di Indonesia.

"Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan mindset riset, kreativitas, dan inovasi untuk menciptakan para peneliti gen Z dari timur Indonesia dan menguatkan jaringan antarpelajar dalam program-program inovasi dan penelitian," papar Masrokhan.

Implementasi proyek yang berasal dari ide terbaik akan mendapatkan pendanaan disertai dengan pelatihan dan pendampingan.

Fase terakhir dari kegiatan ini adalah workshop secara offline di tujuh kota dan ide terbaik yang terpilih akan melakukan pameran di workshop offline tersebut.

Ketujuh kota tersebut merupakan kota potensial yang berlokasi di provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yaitu Lamongan, Jember, Surabaya, Pasuruan, Bangkalan, Malang, dan Makassar.

Workshop tour pertama berlangsung sukses di SMK-SMTI Makassar pada 6 Mei lalu dengan kegiatan pengenalan, sharing, eksperimen, pembuatan riset, dan presentasi,” lanjut Masrokhan.

Program yang diselenggarakan oleh Yayasan Karya Riset Indonesia bersama U.S Consulate General Surabaya dan Science Hunter Indonesia ini berkolaborasi dengan BPSDMI Kemenperin melalui SMK-SMTI Makassar.

Baca juga: Dukung Pendidikan Berkualitas, HK Sumbang Rp 10 Juta buat Mahasiswa IPB

Science Hunter Indonesia (SHI) merupakan startup lokal sebagai platform interaktif dan inovatif bagi siswa untuk belajar tentang penelitian ilmiah dan menulis karya ilmiah.

Per Juni 2021, SHI telah menjangkau 83 persen dari seluruh provinsi dan lebih dari 500 sekolah dan kampus di seluruh Indonesia.

Jumlah luaran dari proses pendampingan penelitian adalah 902 karya penelitian inovasi, dengan 362 karya di antaranya telah meraih penghargaan di tingkat nasional dan internasional.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Anak-anak Korban Bencana di Sumatera Dapat Trauma Healing
Pemerintah
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
Cegah Deforestasi, Koalisi LSM Rilis Panduan Baru untuk Perusahaan
LSM/Figur
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
Dukung Pembelajaran Anak Disabilitas, Wenny Yosselina Kembangkan Buku Visual Inklusif
LSM/Figur
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Kemendukbangga: Program MBG Bantu Cegah Stunting pada Anak
Pemerintah
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
Mengapa Anggaran Perlindungan Anak Harus Ditambah? Ini Penjelasannya
LSM/Figur
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Banjir di Sumatera, Kemenhut Beberkan Masifnya Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
Limbah Plastik Diprediksi Capai 280 Juta Metrik Ton Tahun 2040, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
Koperasi Bisa Jadi Kunci Transisi Energi di Masyarakat
LSM/Figur
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau