Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pegang Peran Kunci dalam Kendaraan Listrik Dunia

Kompas.com - 12/05/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Singapura dan Thailand mengakui bahwa Indonesia memegang peran penting pada industri dan ekosistem kendaraan listrik di dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara.

Hal itu tak lepas dari melimpahnya produksi nikel yang dimiliki alam Indonesia. Komoditas ini merupakan bahan baku penting dalam pembuatan baterai pada industri kendaraan listrik, yang industrinya tengah tumbuh secara eksponensial.

Kedua negara melalui lembaga konsorsium baterai di Singapura, Singapore Battery Consortium (SBC), dan asosisasi teknologi dan penyimpanan energi Thailand, Thailand Energy Storage Technology Assosiation (TESTA), menyatakan hal tersebut pada pertemuan ASEAN Battery and Electric Vehicle Technology Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/5).

Baca juga: Kemenaker Gandeng Hyundai Kembangkan Pelatihan Teknisi Kendaraan Listrik

“Saya sangat menghormati dan kagum akan apa yang Indonesia miliki, Indonesia memainkan peran besar, karena banyak dari bahan baku utama untuk membuat baterai kendaraan listrik ada di Indonesia, selain pasar yang sangat besar, melihat jumlah populasinya,” ujar Direktur SBC Davy Cheong kepada Antara, Kamis.

Senada dengan Cheong, Presiden TESTA Pimpa Limthongkul mengatakan, dibutuhkan kolaborasi dengan Indonesia perihal nikel sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Pada pertemuan itu, Indonesia telah meneken kontrak kerja sama untuk riset dan pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik dengan empat negara yakni Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

“Kami mengharapkan persahabatan dan kolaborasi, untuk bahan baku (baterai kendaraan listrik) Indonesia memiliki seluruhnya, kecuali litium, untuk Thailand kami tidak memiliki apa pun untuk bahan baku saat ini,” kata Limthongkul.

Baca juga: ASEAN Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

“Saya rasa yang paling penting bagi Indonesia adalah untuk tetap terbuka terhadap kerja sama dan kolaborasi, hal ini dapat menguatkan kelebihan masing-masing negara, agar mampu bersaing dengan ekosistem kendaraan listrik Eropa dan China,” imbuh Cheong.

Dalam kolaborasi itu, selain melakukan riset, tiap negara memiliki peran masing-masing.

Menurut Cheong, Singapura berperan dalam penelitian juga pengembangan kerangka kerja dan platform teknologi baterai kendaraan listrik.

Sementara Limthongkul menawarkan keunggulan Thailand dalam teknologi produksi dan Original Equipment Manufakturer (OEM) serta merancang dan memproduksi produk komponen ataupun barang jadi.

“Dalam hal manufaktur OEM dan bagian produksi serta pemrosesan kimia kami memiliki beberapa bahan baku dari kilang, bahan yang sudah diproses, misalnya mengolah petrokimia menjadi produk yang berharga,” jelas Limthongkul.

Baca juga: Para Kepala Negara dan Delegasi KTT ASEAN Labuan Bajo Gunakan Kendaraan Listrik

Ada pun kerja sama yang tertuang dalam sebuah nota kesepakatan antar empat negara tersebut, memiliki tujuan utama untuk menciptakan standar dan ekosistem EV yang terintegrasi di kawasan ASEAN.

Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada 2022.

Dalam laporan tersebut, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia. Total produksinya diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel global sepanjang tahun lalu.

Selain unggul sebagai produsen, Indonesia tercatat sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022 yakni mencapai 21 juta metrik ton.

“Saya rasa akan banyak perusahaan-perusahaan produsen EV dan baterai raksasa akan dijalankan di Indonesia, karena setiap industri manufaktur harus berlokasi dekat dari sumber bahan baku, Indonesia akan memegang peran penting,” kata Cheong.

Baca juga: Update Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Halmahera Timur

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau