KOMPAS.com – Indonesia memperoleh peringkat bawah dalam skor keberlanjutan lingkungan dalam Environmental Performance Index (EPI) 2022.
EPI adalah laporan tahunan yang disusun oleh dua institusi penelitian terkemua di dunia yaitu Yale Center for Environmental Law & Policy dan Center for International Earth Science Information Network Earth Institute Columbia University.
EPI memberikan ringkasan berbasis data tentang keadaan keberlanjutan lingkungan atau kelestarian di seluruh dunia.
Baca juga: Dukung Keberlanjutan, PZ Cussons Perkenalkan Produk Bayi Pertama Bersertifikat Ekolabel
EPI melakukan penilaian terhadap 180 negara dengan tiga pilar besar yaitu kinerja perlawanan perubahan iklim, kesehatan lingkungan, dan daya hidup ekosistem.
Para peneliti menyusun laporan EPI setiap tahunnya berdasarkan 40 indikator kinerja di 11 kategori yang sudah ditetapkan.
Data yang digunakan berasal dari organisasi internasional, lembaga penelitian, akademisi, dan lembaga pemerintah. Data-data yang dikumpulkan juga diaudit oleh pihak ketiga.
Baca juga: Tampil Beda, Gelaran Met Gala 2023 Usung Konsep Keberlanjutan
Data-data tersebut diolah berdasarkan indikator yang ada kemudian diubah menjadi skor dengan skala 0-100. Semakin tinggi skornya, semakin besar capaian keberlanjutan lingkungan sebuah negara.
Dalam EPI 2022, Indonesia mendapatkan skor 28,20 dari skala 100, dan berada pada peringkat 164 dari 180 negara yang dinilai.
Jika dilihat dari aspek kawasan, Indonesia peringkat kesembilan dari 11 negara Asia Tenggara, di atas Myanmar dan Vietnam.
Baca juga: Melalui Implementasi ESG, Grup Modalku Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM
Berikut peringkat skor keberlanjutan lingkungan dalam EPI 2022 di kawasan Asia Tenggara
Baca juga: Kurangi Emisi CO2 hingga 2.000 Ton, Watsons Tambah Produk Keberlanjutan
Para ilmuwan di seluruh dunia telah memberikan berbagai bukti dan pemahaman tentang tantangan pelestarian lingkungan yang kita hadapi di tingkat global, nasional, dan lokal.
Berbagai macam buangan seperti polusi udara, limbah ke saluran air, limbah yang salah kelola, pelepasan bahan kimia, dan emisi gas rumah kaca, membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
Pada 2023 ini, Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) merilis laporan terbaru sekaligus penutup dari serangkaian penilaian mengenai perubahan iklim.
Baca juga: Konsep Keberlanjutan dalam Sejarah
Dalam laporan penilaian keenam ini, IPCC menetapkan dan menegaskan kembali target pengurangan emisi yang harus dicapai semua negara hingga 2050.
EPI menyusun skor keberlanjutan di setiap negara berdasarkan berbagai indikator yang sudah disusun dengan hati-hati dan ketat secara metodologis.
Olahan dalam EPI diharapkan dapat melacak tren, mengidentifikasi masalah polusi yang muncul, mengukur keberhasilan intervensi kebijakan, dan memastikan investasi dalam perlindungan lingkungan akan memberikan keuntungan sebesar mungkin.
Baca juga: Hadir di Ajang Hannover Messe 2023, PLN Usung Tema Transisi Energi dan Keberlanjutan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya