Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat Bawah dalam Skor Keberlanjutan Lingkungan

Kompas.com - 15/05/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia memperoleh peringkat bawah dalam skor keberlanjutan lingkungan dalam Environmental Performance Index (EPI) 2022.

EPI adalah laporan tahunan yang disusun oleh dua institusi penelitian terkemua di dunia yaitu Yale Center for Environmental Law & Policy dan Center for International Earth Science Information Network Earth Institute Columbia University.

EPI memberikan ringkasan berbasis data tentang keadaan keberlanjutan lingkungan atau kelestarian di seluruh dunia.

Baca juga: Dukung Keberlanjutan, PZ Cussons Perkenalkan Produk Bayi Pertama Bersertifikat Ekolabel

EPI melakukan penilaian terhadap 180 negara dengan tiga pilar besar yaitu kinerja perlawanan perubahan iklim, kesehatan lingkungan, dan daya hidup ekosistem.

Para peneliti menyusun laporan EPI setiap tahunnya berdasarkan 40 indikator kinerja di 11 kategori yang sudah ditetapkan.

Data yang digunakan berasal dari organisasi internasional, lembaga penelitian, akademisi, dan lembaga pemerintah. Data-data yang dikumpulkan juga diaudit oleh pihak ketiga.

Baca juga: Tampil Beda, Gelaran Met Gala 2023 Usung Konsep Keberlanjutan

Data-data tersebut diolah berdasarkan indikator yang ada kemudian diubah menjadi skor dengan skala 0-100. Semakin tinggi skornya, semakin besar capaian keberlanjutan lingkungan sebuah negara.

Dalam EPI 2022, Indonesia mendapatkan skor 28,20 dari skala 100, dan berada pada peringkat 164 dari 180 negara yang dinilai.

Jika dilihat dari aspek kawasan, Indonesia peringkat kesembilan dari 11 negara Asia Tenggara, di atas Myanmar dan Vietnam.

Baca juga: Melalui Implementasi ESG, Grup Modalku Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM

Skor Indonesia

Berikut peringkat skor keberlanjutan lingkungan dalam EPI 2022 di kawasan Asia Tenggara

  • Singapura skor 50,90
  • Brunei Darussalam skor 45,70
  • Thailand skor 38,10
  • Timor-Leste skor 35,10
  • Malaysia skor 35,00
  • Laos skor 30,70
  • Kamboja skor 30,10
  • Filipina skor 28,90
  • Indonesia skor 28,20
  • Vietnam skor 20,10
  • Myanmar skor 19,40

Baca juga: Kurangi Emisi CO2 hingga 2.000 Ton, Watsons Tambah Produk Keberlanjutan

Pentingnya data keberlanjutan

Para ilmuwan di seluruh dunia telah memberikan berbagai bukti dan pemahaman tentang tantangan pelestarian lingkungan yang kita hadapi di tingkat global, nasional, dan lokal.

Berbagai macam buangan seperti polusi udara, limbah ke saluran air, limbah yang salah kelola, pelepasan bahan kimia, dan emisi gas rumah kaca, membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.

Pada 2023 ini, Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) merilis laporan terbaru sekaligus penutup dari serangkaian penilaian mengenai perubahan iklim.

Baca juga: Konsep Keberlanjutan dalam Sejarah

Dalam laporan penilaian keenam ini, IPCC menetapkan dan menegaskan kembali target pengurangan emisi yang harus dicapai semua negara hingga 2050.

EPI menyusun skor keberlanjutan di setiap negara berdasarkan berbagai indikator yang sudah disusun dengan hati-hati dan ketat secara metodologis.

Olahan dalam EPI diharapkan dapat melacak tren, mengidentifikasi masalah polusi yang muncul, mengukur keberhasilan intervensi kebijakan, dan memastikan investasi dalam perlindungan lingkungan akan memberikan keuntungan sebesar mungkin.

Baca juga: Hadir di Ajang Hannover Messe 2023, PLN Usung Tema Transisi Energi dan Keberlanjutan

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimalkan Potensi Kerusakan, Sistem Analisis Berbasis Dampak Bencana Perlu Diwujudkan

Minimalkan Potensi Kerusakan, Sistem Analisis Berbasis Dampak Bencana Perlu Diwujudkan

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin Miskin

Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin Miskin

Pemerintah
7 Negara Ini Andalkan Listrik Energi Terbarukan di Atas 99 Persen

7 Negara Ini Andalkan Listrik Energi Terbarukan di Atas 99 Persen

LSM/Figur
Antisipasi El Nino, 4 Kabupaten Ini Didorong Percepat Tanam Padi

Antisipasi El Nino, 4 Kabupaten Ini Didorong Percepat Tanam Padi

Pemerintah
Bukan 'Cloud Seeding', Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

Bukan "Cloud Seeding", Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di 'Salone del Mobile 2024'

Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di "Salone del Mobile 2024"

Pemerintah
Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Pemerintah
Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Pemerintah
ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

Swasta
Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Pemerintah
Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

Pemerintah
Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Pemerintah
Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

LSM/Figur
Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com