Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 21 Mei 2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Taman nasional adalah kawasan pelestarian yang berfungsi untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Selain itu, fungsi taman nasional juga melindungi sistem penyangga kehidupan serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Menurut Undang-Undang (UU) No 5 Tahun 1990, taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli.

Baca juga: Daftar Lengkap 54 Taman Nasional di Indonesia

Taman nasional dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Secara total, ada 54 kawasan yang tersebar dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ditetapkan sebagai taman nasional.

Khusus untuk Pulau Jawa, ada 12 taman nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Berikut daftar taman nasional yang ada di Pulau Jawa.

Baca juga: Daftar Taman Nasional di Pulau Sumatera

1. Taman Nasional Ujung Kulon

Badak Jawa SHUTTERSTOCK/SONY HERDIANA Badak Jawa

Kawasan Taman nasional Ujung Kulon secara administratif terletak di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Taman Nasional Ujung Kulon memiliki luas 105.694,46 hektare (ha) yang terdiri dari 61.357,46 ha daratan dan 44.337 ha lautan.

Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan sebagai Natural World Heritage Site pada 1 Februari 1992 oleh Komisi Warisan Dunia UNESCO.

Salah satu keistimewaan Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebagai habitat alami Badak Jawa dan Owa Jawa yang terancam punah.

Informasi mengenai Taman Nasional Ujung Kulon dapat dilihat di sini.

  • Lokasi: Banten
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Ujung Kulon

2. Taman Nasional Kepulauan Seribu

Pulau Sabira Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Istimewa Pulau Sabira Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.

Taman Nasional Kepulauan Seribu terletak di utara Jakarta, secara administratif berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah kawasan perairan laut sampai batas pasang tertinggi yang meliputi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Harapan.

Menurut SK Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002, kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu terbentang seluas 107.489 ha.

Dalam SK yang sama, Taman Nasional Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai taman nasional karena memiliki keunikan dan keindahan alam laut dan untuk melindungi penyu sisik, penyu hijau, kima raksasa, dan biota laut langka lainnya.

Taman Nasional Kepulauan Seribu juga memiliki ekosistem pesisir yang lengkap dan mewakili perairan laut dangkal mulai dari ekosistem karang, lamun, mangrove dan pantai.

Informasi mengenai Taman Nasional Kepulauan Seribu dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: DKI Jakarta
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

3. Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Gambar udara di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, Senin (21/12/2020). Pelepasliaran ini terlaksana atas kerja sama Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (IAR) Indonesia. Kukang yang dilepasliarkan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 15 individu sudah dilaksanakan pada Selasa (15/12/2020) dan tahap kedua sebanyak 15 individu dilaksanakan pada Minggu (20/12/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Gambar udara di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, Senin (21/12/2020). Pelepasliaran ini terlaksana atas kerja sama Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (IAR) Indonesia. Kukang yang dilepasliarkan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 15 individu sudah dilaksanakan pada Selasa (15/12/2020) dan tahap kedua sebanyak 15 individu dilaksanakan pada Minggu (20/12/2020).

Taman Nasional Gunung Halimun Salak terletak di lintas provinsi yaitu Kabupaten Lebak Provinsi Banten serta Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Munaya, baru Taman Nasional Gunung Halimun yang ditetapkan sebagai salah satu taman nasional berawal dari SK Menteri Kehutanan nomor 282/Kpts-II/1992 28 Pebruari 1992 dengan luas 40.000 ha.

Pada 2003 Taman Nasional Gunung Halimun ditambah dengan memasukkan kawasan hutan Gunung Salak serta Gunung Endut.

Akhirnya menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak melalui SK Menteri Kehutanan nomor 175/Kpts-II/2003 dengan luas total 113.357 ha pada 2003.

Keistimewaan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak adalah menjadi habitat harimau jawa dan badak jawa.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Banten dan Jawa Barat
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

4. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa BaratUnsplash.com/PANJIADHI Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango secara administrastif berada dalam tiga kabupaten di Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango secara total memiliki luas 24.270,80 ha.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan kawasan konservasi yang pertama di Indonesia yang awalnya ditetapkan sebagai Cagar Alam Cibodas pada 1889.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat dilihat di sini.

  • Lokasi: Jawa Barat
  • Pengelola: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

5. Taman Nasional Gunung Ciremai

Potret keindahan jalur pendakian Gunung Ciremai via Trisakti Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka yang baru dibuka untuk umum pada Jumat (26/8/2022).Dok. TNGC Potret keindahan jalur pendakian Gunung Ciremai via Trisakti Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka yang baru dibuka untuk umum pada Jumat (26/8/2022).

Taman Nasional Gunung Ciremai adalah kawasan taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

Taman Nasional Gunung Ciremai secara administratif terbagi ke dalam tiga kabupaten yaitu Kuningan seluas 8.792,21 ha, Majalengka seluas 6.031,26 ha, dan Cirebon seluas 17,83 ha.

Beberapa Taman Nasional Gunung Ciremai adalah habitat sejumlah satwa langka yaitu macan kumbang, surili, dan elang jawa.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Gunung Ciremai dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Barat
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

6. Taman Nasional Gunung Merbabu

Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.

Taman Nasional Gunung Merbabu terletak di tiga kabupaten di Jawa Tengah yaitu Magelang, Boyolali, dan Semarang.

Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki luas 5.820,49 ha dengan 36 desa penyangga.

Salah satu daya tarik Taman Nasional Gunung Merbabu adalah wisata pendakian seluas 16,43 ha yang dapat ditempuh melalui jalur pendakian Selo, Wekas, Cuntel, dan Tekelan.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Gunung Merbabu dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Tengah
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Gunung Merbabu

7. Taman Nasional Karimunjawa

Menara pandang di Wisata Mangrove Karimunjawa.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Menara pandang di Wisata Mangrove Karimunjawa.

Taman Nasional Karimunjawa memiliki luas kawasan 111.625 ha dengan rincian 1.507,72 ha luas daratan dan 110.117,30 ha perairan.

Secara geografis, Taman Nasional Karimunjawa terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Karimunjawa dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Tengah
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Karimunjawa

8. Taman Nasional Gunung Merapi

Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava setelah ditemukan kemunculan kubah lava baru pada 2021.
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava setelah ditemukan kemunculan kubah lava baru pada 2021.

Taman Nasional Gunung Merapi terletak lintas provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di Jawa Tengah, Taman Nasional Gunung Merapi berada di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali. Sedangkan di DIY taman nasional ini berada di Kabupaten Sleman.

Dikutip dari laman tribunjogjawiki.tribunnews.com, kawasan Taman Nasional Gunung Merapi memiliki luas total sekitar 6.410 ha.

  • Lokasi: Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Gunung Merapi

9. Taman Nasional Baluran

Memotret Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur menggunakan kamera 200 MP dari Samsung Galaxy S23 Ultra, Senin (13/3/2023)KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Memotret Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur menggunakan kamera 200 MP dari Samsung Galaxy S23 Ultra, Senin (13/3/2023)

Taman Nasional Baluran terletak di wilayah Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Kawasan Taman Nasional Baluran memiliki luas kurang lebih 25.000 ha dan dimandatkan untuk perlindungan habitat serta populasi banteng jawa (Bos Javanicus) dan macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

Taman Nasional Baluran memilikli julukan Africa Van Java karena saat musim kemarau panoramanya mirip dengan daratan Afrika.

Akan tetapi, saat musim hujan pemandangannya hijau mempesona dengan latar belakang Gunung Baluran.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Baluran dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Timur
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Baluran

10. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Ilustrasi gunung bromo.Shutterstock Ilustrasi gunung bromo.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Taman nasional ini terletak di empat kabupaten yaitu Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo.

Dilansir dari situs web Pemerintah Kabupaten Malang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki luas wilayah sekitar 50.276,3 ha.

Beberapa daya tarik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah lautan pasir yang luas dan pesona Gunung Bromo.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Timur
  • Pengelola: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

11. Taman Nasional Meru Betiri

Pantai Teluk Hijau di Taman Nasional Meru Betiri BanyuwangiDok. https://merubetiri.id Pantai Teluk Hijau di Taman Nasional Meru Betiri Banyuwangi

Taman Nasional Meru Betiri berlokasi di Kecamatan Pesanggaran, tepat berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Taman Nasional Meru Betiri adalah kawasan konservasi alam seluas 580 km persegi. Taman Nasional Meru Betiri merupakan habitat alami harimau loreng jawa.

Saat ini, Taman Nasional Meru Betiri masih melestarikan beberapa spesies langka, liar, dan terancam punah seperti bunga rafflesia zollingeriana dan bajing terbang jawa.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Meru Betiri dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Timur
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Meru Betiri

12. Taman Nasional Alas Purwo

Sekor merak hijau (Pavo muticus) jantan mengembangkan bulu ekornya untuk menarik perhatian merak hijau betina di padang savana Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Petugas mengatakan saat ini di Taman Nasional Alas Purwo telah memasuki musim kawin merak hijau yang diperkirakan berlangsung hingga bulan November.ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA Sekor merak hijau (Pavo muticus) jantan mengembangkan bulu ekornya untuk menarik perhatian merak hijau betina di padang savana Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Petugas mengatakan saat ini di Taman Nasional Alas Purwo telah memasuki musim kawin merak hijau yang diperkirakan berlangsung hingga bulan November.

Taman Nasional Alas Purwo terletak di ujung tenggara Pulau Jawa tepatnya di Kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Taman Nasional Alas Purwo memiliki luas mencapai 44.037 ha.

Terdapat beberapa keunikan dari Taman Nasional Alas Purwo seperti kawasan savana, wisata budaya, hutan mangrove, goa kuno, hingga aneka pantai.

Di taman nasional ini juga terdapat sekitar 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

Informasi lengkap mengenai Taman Nasional Alas Purwo dapat ditemukan di sini.

  • Lokasi: Jawa Timur
  • Pengelola: Balai Taman Nasional Alas Purwo

Baca juga: Wisata Alam Taman Nasional Gunung Merapi Buka Lagi mulai 17 April

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
LSM/Figur
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
LSM/Figur
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
LSM/Figur
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
Pemerintah
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Pemerintah
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
LSM/Figur
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau