Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Kurangi Risiko Kematian karena Demam Berdarah pada Anak

Kompas.com - 03/06/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko seorang anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.

Hal tersebut disampaikan Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (2/5/2023).

Menurut Anggraini, infeksi demam berdarah yang berat bisa menyebabkan kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok.

Baca juga: 2 Perbedaan Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue

Kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus demam berdarah.

“Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari demam berdarah,” kata Anggraini.

Anggraini menambahkan, vaksinasi juga dapat menurunkan tingkat rawat inap karena demam berdarah.

Sehingga, hal tersebut akan mengurangi beban biaya rawat yang signifikan serta kehilangan waktu kerja dan sekolah karena rawat inap.

Baca juga: 6 Gejala Demam Berdarah dan Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan

Vaksinasi demam berdarah untuk anak dan dewasa saat ini telah mendapat rekomendasi dari IDAI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Vaksinasi dapat diberikan pada setiap orang dengan rentang umur 6 tahun hingga 45 tahun, dengan anjuran dari dokter.

Anggraini mengingatkan, tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam berdarah sehingga orang-orang sebaiknya tidak menyepelekan gejala demam berdarah.

Gejala penyakit itu dapat berupa sakit kepala disertai demam tinggi serta nyeri pada otot, tulang, dan sendi.

Baca juga: Benarkah Jus Jambu Biji Digunakan untuk Obat Demam Berdarah?

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, walau belum menjadi program tetapi vaksin demam berdarah sudah menjadi imunisasi pilihan yang direkomendasikan.

Kementerian Kesehatan menargetkan angka kasus demam berdarah kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024 dan 0 kematian pada 2030.

Nadia menambahkan, kerja sama dengan dukungan mitra antara pemerintah dan pihak swasta akan membantu mempercepat tercapainya target eliminasi demam berdarah di Indonesia.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Demam Berdarah?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau