KOMPAS.com - Sebanyak 10.639 keluarga di Kota Batam, Kepulauan Riau, masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS) dan tidak memiliki jamban.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid dalam keterangannya di Batam, Kamis (8/6/2023).
Jefridin mengatakan, diperlukan sarana sanitasi yang layak supaya masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
Baca juga: Berbagai Bahaya Akibat BAB Sembarangan, dari Penyakit hingga Stunting
Menurutnya hal ini harus dimulai dari komunitas terkecil yakni rumah tangga dengan harapan tidak ada lagi perilaku BABS di masyarakat Kota Batam.
"Untuk penyediaan jamban ini memakai teknologi tepat guna (TTG) sebagaimana yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan RI," kata Jefridin, sebagaimana dilansir Antara.
"Penyediaan TTG ini merupakan solusi yang sangat tepat dan efektif. Karena memiliki daya tampung 10 tahun dengan kapasitas 6-7 anggota keluarga," imbuhnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan level Kota Batam sebagai kota sehat, masih terdapat tantangan yang perlu pembenahan, salah satunya adalah BABS.
Baca juga: Peringkat 4 Terendah di Jatim, Sidoarjo Targetkan Bebas BAB Sembarangan
Ia menyampaikan, pihak perusahaan telah memberikan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) untuk pembangunan 650 unit jamban di Kelurahan Tanjung Uma sebanyak 23 unit yang akan dibangun.
"Atas nama Wali Kota Batam Muhammad Rudi, saya mengucapkan terima kasih kepada BRI yang telah mendukung Pemerintah Kota Batam dalam mewujudkan kota sehat," ucap Jefridin.
"Insya Allah 650 unit jamban ini pembangunannya akan disebar di 12 kecamatan. Semoga dengan kontribusi dan kolaborasi ini kebutuhan jamban di Kota Batam bisa terpenuhi," sambungnya.
Baca juga: Jutaan Rumah Tangga di Indonesia Masih BAB Sembarangan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya