KOMPAS.com – Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kesepakatan internasional untuk pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan.
Di Indonesia, SDGs dialihbahasakan menjadi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas.
SDGs memiliki prinsip universal, integrasi, dan inklusif serta meyakinkan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal atau no one left behind.
Baca juga: SDGs: Pengertian, Sejarah, dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat tercapai pada 2030. Salah satu tujuannya adalah pendidikan berkualitas.
Masing-masing tujuan memiliki makna dan target yang diharapkan dapat tercapai sesuai waktu yang telah disepakati.
Artikel ini akan membahas tujuan keempat SDGs yaitu pendidikan berkualitas atau quality education.
Baca juga: Mengenal 17 Tujuan SDGs Pembangunan Berkelanjutan Beserta Penjelasannya
Tujuan nomor empat dari 17 tujuan SDGs adalah pendidikan yang berkualitas yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.
Dalam bahasa Inggris tujuan ini disebut sebagai quality education yaitu ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all.
Dilansir dari Kementerian PPN/Bappenas, peningkatan pendidikan akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 tujuan SDGs, terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia
Target dalam pendidikan berkualitas
Tujuan nomor empat dari 17 tujuan SDGs yaitu pendidikan berkualitas atau quality education, sebagaimana dilansir Kementerian PPN/Bappenas, memiliki 10 target yaitu:
- Pada 2030 menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif.
- Pada 2030 menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.
- Pada 2030 menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas.
- Pada 2030 meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknik dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
- Pada 2030 menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
- Pada 2030 menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi.
- Pada 2030, menjamin semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non kekerasan, kewarganegaraan global dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, serta kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan.
- Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua.
- Pada 2020 secara signifikan memperluas secara global jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil, dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, program teknik, program rekayasa dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya.
- Pada 2030 secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, dan negara berkembang kepulauan kecil.
Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.