Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Interkoneksi jaringan antarpulau di Indonesia dan bahkan antarnegara di ASEAN merupakan salah satu faktor terciptanya integrasi energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan Manajer Program Transformasi Energi Institute for Essential Services Reform (IESR) Deon Arinaldo.

Keberadaan interkoneksi jaringan ini penting untuk mengatasi kelemahan energi terbarukan yang intermitten dan sangat dipengaruhi oleh cuaca.

Baca juga: Indonesia Punya Kesempatan Pimpin ASEAN Lakukan Transisi Energi

"Jadi jika ada kelebihan listrik energi terbarukan seperti PLTS di siang hari yang dibangun di suatu lokasi, bisa di transfer listriknya ke lokasi lain," kata Deon dalam diskusi publik dengan tema Towards a Decarbonized ASEAN: Unlocking the Potential of Renewables to Advance ASEAN Interconnectivity yang digelar pada Selasa (13/6/2023).

Sebelum itu, kata Deon, negara-negara ASEAN perlu memprioritaskan perbaikan iklim investasi energi terbarukan di negara masing-masing dan kawasan Asia Tenggara dengan kerangka regulasi yang menarik.

Di sisi lain, pembangunan interkoneksi jaringan yang mengakomodasi integrasi energi terbarukan di Indonesia juga perlu dipercepat.

Pasalnya, hal tersebut agar selaras dengan Persetujuan Paris untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2050.

Baca juga: Norwegia Akan Guyur Rp 3,7 Triliun untuk Transisi Energi Indonesia

Deon menuturkan, Indonesia adalah negara dengan perekonomian dan konsumsi energi terbesar di ASEAN serta mempunyai sumber daya energi terbarukan yang masif.

Indonesia dinilai dapat menjadi teladan dan memicu akselerasi proses transformasi kawasan ASEAN.

Sementara itu, Direktur Program Trend Asia Ahmad Ashov Birry menyampaikan, interkoneksi jaringan ASEAN di dalam proyek ASEAN power grid juga berdampak pada pembangkit listrik yang ada.

Di sisi lain, Ashov menyampaikan bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah, termasuk mempercepat energi terbarukan untuk mengakhiri energi fosil.

Baca juga: Walhi: PLTU Captive di Smelter Nikel Jadi Ironi Transisi Energi

"Komunitas dan masyarakat sipil perlu terlibat sejak awal agar dampaknya dapat dipetakan demi transisi energi yang adil dapat dipetakan demi transisi energi yang adil dan membawa kehidupan sejahtera serta kemakmuran" ucap Ashov.

Sub Koordinator Program Gatrik Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Yeni Gusrini menuturkan, ASEAN sudah memiliki kapasitas pembangkit listrik sekitar 7.645 megawatt (MW) pada jaringan interkoneksi yang ada dalam proyek ASEAN power grid.

Ke depannya, jaringan interkoneksi tersebut akan ditambah kapasitasnya menjadi sekitar 19.000 MW sampai dengan 22.000 MW dan mencakup area yang lebih luas.

Baca juga: Baterai Berperan Penting dalam Transisi Energi Indonesia

"ASEAN power grid berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di ASEAN untuk membantu memenuhi permintaan energi di ASEAN dan untuk mengembangkan pertumbuhan pemain industri regional," kata Yeni.

Yeni mengatakan, pada tahap pertama, jaringan listrik di Laos, Thailand, Malaysia, dan Singapura telah terintergasi melalui jaringan bernama Lao DPR, Thailand, Malaysia, Singapore Power Integration Project (LTMS-PIP).

Dia menambahkan, jaringan tersebut telah menjadi pelopor mekanisme perdagangan daya yang ditransmisikan 100 MW dari Laos ke Singapura dengan memanfaatkan interkoneksi yang ada.

Baca juga: Baterai Berperan Penting dalam Transisi Energi Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres APAAACI 2025, Serukan Aksi Hadapi Dampak Iklim terhadap Kesehatan
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres APAAACI 2025, Serukan Aksi Hadapi Dampak Iklim terhadap Kesehatan
LSM/Figur
Hakim Putuskan Tak Lanjut Gugatan Perusahaan terhadap Guru Besar IPB
Hakim Putuskan Tak Lanjut Gugatan Perusahaan terhadap Guru Besar IPB
LSM/Figur
Anak Muda Cinta Lingkungan tapi Belum Bertindak, Ini Temuan Youth Sustainability Index 2025
Anak Muda Cinta Lingkungan tapi Belum Bertindak, Ini Temuan Youth Sustainability Index 2025
LSM/Figur
Cerita Tabarano, Desa Kering di Wasuponda yang Disulap Jadi Agrowisata
Cerita Tabarano, Desa Kering di Wasuponda yang Disulap Jadi Agrowisata
Swasta
Rekor Baru: September Jadi Bulan Terpanas Ketiga Sepanjang Sejarah
Rekor Baru: September Jadi Bulan Terpanas Ketiga Sepanjang Sejarah
Pemerintah
UE Prioritaskan Penggunaan AI Lokal di Sektor Strategis
UE Prioritaskan Penggunaan AI Lokal di Sektor Strategis
Pemerintah
Mendengar Suara Perempuan Penggerak Keberlanjutan di Lestari Summit 2025
Mendengar Suara Perempuan Penggerak Keberlanjutan di Lestari Summit 2025
LSM/Figur
Tren Baru Barang Mewah, Konsumen Pilih Produk Berkualitas, Bekas dan Berkelanjutan
Tren Baru Barang Mewah, Konsumen Pilih Produk Berkualitas, Bekas dan Berkelanjutan
Pemerintah
Dari Krisis ke Harapan, Warga Oenenu Selatan Kini Nikmati Air Bersih Berkat Energi Surya
Dari Krisis ke Harapan, Warga Oenenu Selatan Kini Nikmati Air Bersih Berkat Energi Surya
Swasta
Inisiatif Global, ISO Rilis Standar Baru tentang Keanekaragaman Hayati
Inisiatif Global, ISO Rilis Standar Baru tentang Keanekaragaman Hayati
Pemerintah
Antisipasi Tsunami dan Gempa, BMKG Resmikan Sistem Peringatan Dini di Timor Leste
Antisipasi Tsunami dan Gempa, BMKG Resmikan Sistem Peringatan Dini di Timor Leste
Pemerintah
Desain Hunian Ramah Iklim Bantu Kota Atasi Panas Ekstrem
Desain Hunian Ramah Iklim Bantu Kota Atasi Panas Ekstrem
LSM/Figur
Target Bangun 1.000 Kapal, KKP Siapkan SDM dari Sekolah dan Masyarakat Pesisir
Target Bangun 1.000 Kapal, KKP Siapkan SDM dari Sekolah dan Masyarakat Pesisir
Pemerintah
Nasib Masyarakat Adat di Indonesia dan Amerika Latin Punya Banyak Kesamaan
Nasib Masyarakat Adat di Indonesia dan Amerika Latin Punya Banyak Kesamaan
LSM/Figur
Industri Baja Perparah Kerentanan Cilegon Hadapi Krisis Iklim dan Bencana Ekologis
Industri Baja Perparah Kerentanan Cilegon Hadapi Krisis Iklim dan Bencana Ekologis
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau