Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mana yang lebih berdampak buruk bagi lingkungan, memelihara anabul anjing/kucing, atau melancong ke berbagai negara dunia dengan jet pribadi?

Pertanyaan ini mengemuka setelah CEO Luxaviation, Patrick Hanson, berbicara pada KTT FT Business of Luxury, Mei 2023 lalu.

Menurut Hanson, bos maskapai penerbangan mewah yang berbasis di Luksemburg, memelihara anabul sama mencemarinya dengan menggunakan jet pribadi.

Dia mengeklaim, satu penumpang pesawat menghasilkan rata-rata 2,1 ton karbon dioksida (CO2) per tahun yang jumlahnya setara dengan memiliki tiga anjing.

"Haruskah kita mempertimbangkan kembali memiliki hewan peliharaan demi lingkungan?"

Baca juga: Menyusul Belanda, Perancis Bakal Larang Penerbangan Jet Pribadi

Sebagaimana diketahui, menurut riset terbaru, sekitar 90 juta rumah tangga di Uni Eropa, dan 33 persen di seluruh dunia adalah pemilik anabul (terutama anjing).

Perkiraan Hanson berasal dari kalkulator jejak karbon tahun 2020 yang dibuat oleh Mike Berners Lee.

Sementara organisasi lingkungan Greenpeace memperkirakan bahwa jet pribadi telah mengeluarkan total 5,3 juta ton CO2 dalam tiga tahun terakhir, dengan jumlah penerbangan meroket dari hampir 119.000 pada tahun 2020 menjadi 573.000 pada tahun 2022.

Ada juga variabilitas besar dalam kepemilikan hewan peliharaan, yang membuat perbandingan jet pribadi seperti milik Hanson dipertanyakan alias tidak dapat diandalkan.

Namun memang benar, jumlah rumah tangga pemilik hewan peliharaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, 66 persen rumah tangga Amerika Serikat memiliki hewan pendamping: naik 10 persen selama 35 tahun dari 56 persen pada tahun 1988.

Jadi, bagaimana kita bisa memastikan bahwa anabul telah merusak lingkungan dan memengaruhi emisi?

Faktor penting untuk dipertimbangkan dalam dampak lingkungan dari kepemilikan anabul adalah pilihan makanannya.

Baca juga: Siap-siap, Jet Pribadi Tak Bisa Lagi Mendarat di Schiphol Amsterdam

Menurut survei tentang konsumsi global makanan hewani, ada banyak variasi makanan yang berbeda tiap-tiap negara.

Di Amerika Serikat, salah satu pasar makanan hewan terbesar di dunia, sebagian besar hewan peliharaan diberi makan ayam.

Sementara Spanyol menyukai daging sapi, ikan, dan ayam serta makanan basah campuran untuk anabulnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau