KOMPAS.com - Pemanasan global yang terjadi di Bumi salah satunya menyebabkan perubahan iklim dan membuat suhu terasa semakin panas.
Pemanasan global disebabkan oleh banyaknya emisi gas rumah kaca (ERK) yang lepas ke atmosfer sehingga panas matahari yang terperangkap di dalam Bumi semakin banyak.
Menurut Badan Meteorologi Dunia (WMO) dalam laporannya pada 12 Januari 2023, suhu permikaan Bumi meningkat rata-rata 1,15 derajat Celsius pada 2022.
Baca juga: 7 Mitos Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Beserta Fakta Penyangkalnya
WMO melaporkan, kenaikan suhu sebesar itu membuat tahun 2022 menjadi tahun terpanas.
Di sisi lain, dalam Perjanjian Paris, negara-negara di dunia berambisi agar suhu Bumi tidak naik 1,5 derajat celsius untuk mencegah dampak negatifnya.
Pemanasan global menimbulkan dampak buruk terhadap kehidupan di dunia. Ada banyak sekali dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh pemanasan global.
Apa saja dampak pemanasan global? Dilansir dari berbagai sumber, berikut 16 contoh dampak pemanasan global terhadap kehidupan di dunia.
Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global
Semakin tinggi emisi GRK yang lepas ke atmosfer, semakin besar pula panas matahari yang terperangkap di Bumi.
Suhu yang lebih panas membuat kehidupan tidak nyaman dan meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas, sekaligus mempersulit pekerjaan di luar ruangan.
Suhu yang lebih panas juga meningkatkan tingginya potensi kebakaran hutan.
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Ini membuat pola cuaca menjadi tidak teratur, dan situasi ini sudah dialami di seluruh dunia.
Pemanasan global yang semakin parah akan menyebabkan lautan menguap lebih banyak dan menimbulkan curah hujan makin tinggi.
Curah hujan yang tinggi dapat semakin sering memicu banjir di berbagai wilayah.
Di sisi lain, hewan dan tumbuhan juga tidak dapat dengan mudah beradaptasi dengan curah hujan yang meningkat. Tumbuhan dapat mati dan hewan dapat bermigrasi ke daerah lain.
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim dan membuat badai semakin kuat bahkan semakin sering terjadi di banyak wilayah.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya