Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Beserta Fakta Penyangkalnya

Kompas.com - 17/06/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Dunia semakin panas karena suhu bumi semakin meningkat akibat pemanasan global. Ancaman perubahan iklim semakin nyata karena banyaknya emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer.

Melalui Perjanjian Paris, negara-negara di dunia sepakat agar suhu bumi tidak naik 1,5 derajat celsius demi mencegah kerusakan permanen di muka Bumi.

Isu-isu pemanasan global pun kerap dibicarakan di dunia internasional. Berbagai aksi untuk mencegah kenaikan suhu bumi juga terus diupayakan.

Di tengah ancaman yang semakin nyata, berbagai mitos dengan nada menyangkal pemanasan global dan perubahan iklim masih saja berseliweran.

Akan tetapi, mitos-mitos tersebut dimentahkan oleh fakta yang ada. Dilansir dari lembaga data dan penelitian Earth.org, berikut tujuh mitos mengenai pemanasan global dan fakta yang membantahnya.

Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global

1. Mitos 1: Perubahan iklim Bumi selalu terjadi

Memang benar bahwa perubahan iklim adalah sebuah siklus dalam interval yang teratur dan dapat diprediksi. Salah satu hukum yang menjelaskan ini adalah Siklus Milankovitch.

Siklus Milankovitch menjelaskan bagaimana perubahan kecil pada kemiringan, rotasi, dan orbit Bumi memengaruhi suhu permukaan yang akhirnya turut memengaruhi konsentrasi GRK di atmosfer.

Namun, apa yang terjadi sekarang benar-benar berbeda. Dalam Siklus Milankovitch, siklus pemanasan global yang alami terjadi dalam periode ratusan ribu tahun.

Akan tetapi, saat ini suhu dan konsentrasi karbon dioksida melonjak ke level yang belum pernah terjadi dalam waktu beberapa ratus tahun.

2. Mitos 2: Perubahan iklim tidak nyata

Argumen yang menyebut perubahan iklim tidak nyata didasarkan pada asumsi yang salah bahwa semua tempat akan terpengaruh sama rata akibat perubahan iklim.

Pada kenyataannya, beberapa wilayah seperti kutub Bumi akan mengalami kenaikan suhu rata-rata yang jauh lebih tajam daripada wilayah yang lebih dekat dengan khatulistiwa.

Namun, secara rata-rata, suhu akan naik di seluruh dunia.

Selain itu, masalahnya pemanasan global bukan hanya akan membuat Bumi menjadi lebih panas. Para ilmuwan sering menggunakan istilah "perubahan iklim" bukan "pemanasan global".

Pasalnya, penyebutan "perubahan iklim" lebih akurat menggambarkan efek jangka panjang yang akan ditimbulkan pemanasan global.

Baca juga: Pakai AC Bisa Tingkatkan Pemanasan Global, Ini Penjelasannya

3. Mitos 3: Matahari penyebab utama pemanasan global

Benar bahwa pada 1970-an beberapa ilmuwan mengaitkan pemanasan global dengan peningkatan aktivitas matahari.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau