Isvarani menuturkan, ruam yang timbul akibat panu dapat diobati dengan mengoleskan salep anti jamur. Sedangkan, ruam putih yang diakibatkan pityriasis alba ternyata tidak berbahaya.
Malah, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, meski memerlukan waktu lama. Ruam putih akibat pityriasis alba pun bisa kembali muncul di tempat yang sama, khususnya pada anak-anak yang memiliki alergi pada kulitnya.
Oleh karena itu, orangtua diharapkan dapat menjaga kesehatan kulit buah hatinya dengan baik. Ivarani mengimbau orang tua menjaga kelembapan kulit bayi agar terhindar dari kondisi kulit kering.
“Kalau penyebab ruamnya pityriasis alba (pengobatannya) dengan menjaga kelembapan. Tapi kalau penyebabnya yang lain, misalnya panu, ya harus diobati pakai anti jamur,” kata Isvarani.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoleskan pelembap atau lotion untuk kulit bayi di daerah yang kering.
Baca juga: Kesehatan Mental Penting untuk Kehidupan Berkelanjutan
"Biasanya pasti kalau pityriasis alba dipegang, pasti dia akan kasar, bukan yang menonjol ruamnya, kalau dipegang agak kayak bersisik karena kulitnya kering. Nah, daerah-daerah tersebut bisa dikasih moisturizer supaya lebih lembap sehingga pigmentasinya bisa balik lagi,” ujar Isvarani.
Ruam putih pada wajah bayi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kulit bayi. Tak hanya itu, kelembapan kulit bayi juga perlu dijaga dengan mengoleskan losion atau moisturizer untuk kulit Si Kecil agar bayi terhindar dari penyakit kulit.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya