Strategi ini mencakup tidak hanya potensi, namun juga rantai produksi, distribusi, hingga pemanfaatan di Indonesia agar pihak swasta tidak lagi bertanya tentang komitmen pemerintah terhadap hidrogen.
Baca juga: Pelabuhan Rotterdam Kembangkan Pabrik Hidrogen Hijau 1 GigaWatt
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengatakan, hidrogen sudah dimasukkan ke dalam draf pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Hal tersebut disampaikan Satya dalam acara Indonesia International Hydrogen Summit 2023 yang diselenggarakan oleh Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), Rabu.
Satya menegaskan, hidrogen sudah masuk ke dalam skenario transisi energi di Indonesia, sebagaimana dilansir dari situs web DEN.
Baca juga: Bangun Pembangkit Hidrogen, PLN Kolaborasi dengan Perusahaan Perancis
"Salah satunya adalah pemanfaatan hidrogen untuk truk dengan teknologi fuel cell. Selain itu juga sebagai bahan bakar pembangkitan bagi industri dengan proses temperatur rendah," ungkap Satya.
Dia mengatakan, target pemanfaatan hidrogren di Indonesia dalam skenario transisi energi di draf KEN adalah 1 juta ton setara minyak atau million ton oil equivalent (MTOE) pada 2035.
Target tersebut untuk pembangkit listrik tenaga hidrogen, menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar energi fosil.
Selain itu, dalam draf KEN juga disebutkan pemanfaatan hidrogen sebesar 2 sampai 3 MTOE untuk truk kecil berteknologi fuel cell pada 2035.
Baca juga: Mengapa Hidrogen Penting untuk Transisi Energi?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya