Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Komponen Intervensi Spesifik Stunting Lampaui Target

Kompas.com - 26/06/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, dua dari 11 komponen pelaksanaan program intervensi spesifik stunting di Indonesia telah melampaui target pada triwulan pertama tahun ini.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi di Jakarta, Minggu (25/6/2023) mengatakan, dua intervensi yang melampaui target adalah tablet penambah darah pada remaja putri dan tablet penambah darah pada ibu hamil.

Tablet penambah darah pada remaja putri capaiannya 57,7 persen dari target nasional 12,5 persen. Sedangkan tablet penambah darah pada ibu hamil capaiannya 66 persen dari target 20 persen.

Baca juga: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Jadi Salah Satu Cara Cegah Stunting

Pelaksanaan program intervensi spesifik stunting yang kini masih dikejar adalah skrining anemia, pemeriksaan kehamilan (ANC), dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK).

Intervensi spesifik stunting lainnya berupa pemantauan pertumbuhan balita, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian makanan pendamping (MP) ASI kaya protein hewani bagi bayi di bawah dua tahun (baduta), tata laksana bayi di bawah lima tahun (balita) dengan masalah gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, serta edukasi remaja ibu hamil dan keluarga termasuk program bebas buang air besar sembarangan (BABS).

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Maria mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun provinsi yang telah mencapai target skrining anemia yang ditetapkan sebesar 70 persen di kuartal pertama tahun ini.

Sedangkan konsumsi tablet penambah darah remaja putri, sudah 36 dari 38 provinsi yang telah melebihi target 12,5 persen dengan rata-rata 57 persen.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Utama Stunting?

Dua provinsi lainnya masih harus mengejar target 12,5 persen antara lain Papua Tengah dan Papua Pegunungan, sebagaimana dilansir Antara.

Untuk pemeriksaan kehamilan ditargetkan mencapai 20 persen. Akan tetapi, dari 38 provinsi, hanya Banten dan DKI Jakarta yang telah mencapai target tersebut masing-masing 20,45 persen dan 20,13 persen.

"Intervensi pemeriksaan kehamilan ini dilakukan minimal enam kali di fasilitas kesehatan," kata Maria.

Untuk ibu hamil yang mengonsumsi tablet penambah darah sedang dikejar di 37 provinsi, khususnya di Papua Barat Daya yang kini mencapai 16,89 persen.

Baca juga: Investasi Kader Kesehatan Jadi Kunci Menekan Stunting, 90 Persen Belum Terlatih

Untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil ada 18 provinsi yang telah melebihi target 87,5 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Kemenkes juga melaporkan sebanyak 14 provinsi telah melebihi target pemantauan pertumbuhan balita mencapai 80 persen.

Sedangkan pemberian ASI eksklusif baru tujuh provinsi yang telah mencapai target 75 persen di kuartal pertama yaitu Aceh, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jambi, Bali, Lampung, dan Yogyakarta.

Pemberian MPASI pada anak usia enam hingga 23 bulan akan dilaporkan Kemenkes pada kuartal ketiga tahun ini.

Baca juga: Cegah Stunting, Dana Desa Dapat Digunakan Penguatan Posyandu

Kemenkes juga melaporkan terdapat delapan provinsi yang berhasil mengatasi masalah balita kurang gizi tambahan dengan angka cakupan melebihi target 85 persen.

Terkait laporan imunisasi dasar lengkap, semua provinsi belum mencapai target 22,5 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Terakhir, adalah desa dan kelurahan stop BABS. Ada 10 provinsi telah melebihi target 80 persen di kuartal pertama, ada juga dua provinsi berhasil mencapai angka 100 persen bebas dari BABS yaitu Yogyakarya dan NTB.

Kemenkes melaporkan bahwa hingga 2021, ada lima provinsi yang memiliki jumlah kasus stunting terbanyak dan menyumbang 51 persen kasus nasional yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara.

Baca juga: Cargill Dorong Pemberdayaan Masyarakat Desa Cegah Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau