Skema daur ulang plastik Olimpiade mengambil pendekatan lokal. Delapan puluh persen dari 100 ton plastik daur ulang yang dibutuhkan untuk membuat kursi berasal dari tempat sampah kuning yang terletak di Seine-Saint-Denis.
Pendiri Lemon Tri Augustin Jaclin menngungkapkan, sampah-sampah itu dikumpulkan di Seine-Saint-Denis, diparut di Seine-Saint-Denis, dan diolah di Seine-Saint-Denis.
Baca juga: 7 Tip Mengurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri
Skema pengumpulan plastik semacam ini telah dilakukan di sekolah-sekolah di kawasan itu, termasuk sekitar lima juta tutup botol soda berwarna.
Inisiatif ini juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan.
“Ini adalah alat komunikasi yang sangat luar biasa. Ketika kami memberi tahu anak-anak sekolah untuk datang dan menaruh botol di tempat sampah, besok mereka akan berada di kursi kolam renang Olimpiade, itu meningkatkan kesadaran [daur ulang limbah],” tuntas Jaclin.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya