Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tip Mengurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri

Kompas.com - 14/05/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comSampah plastik adalah salah satu masalah yang saat ini kondisinya sangat akut di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Sampah plastik sangat mencemari lingkungan. Bukan hanya di daratan, sampah plastik bisa terbawa aliran sungai dan akhirnya berakhir ke laut yang akhirnya mencemari samudera.

Dilansir dari WWF, sekitar delapan juta ton sampah plastik berakhir di lautan setiap harinya dan tak bisa terurai. Sampah plastik tersebut membunuh dan merusak kehidupan laut serta mencemari lautan.

Baca juga: Mengolah Sampah Organik Jadi Biogas

Di Indonesia, menurut data yang dikumpulkan di 171 Kabupaten atau kota pada 2022 dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), ada 20,266 juta tumpukan sampah setiap tahunnya.

Dari jumlah tersebut, 18,6 persennya atau sekitar 3 juta ton adalah sampah plastik. Dan sektor rumah tangga kontributor terbesarnya dengan 39,3 persen.

Itu berarti, sampah yang dihasilkan individu bila digabungkan lebih besar daripada sektor mana pun. Untuk itu, perlu kesadaran dari diri sendiri untuk menekan sampah, terutama sampah plastik.

Salah satu cara menekan keluaran sampah adalah mengurangi penggunaan sampah plastik. Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara mengurangi sampah plastik dari diri sendiri.

Baca juga: Cara Mengolah Sampah Organik dengan Biopori, Lubang Penangkal Banjir, Panen Kompos Tanpa Ribet

1. Bawa botol minum sendiri

Botol plastik untuk air minum adalah salah satu sumber sampah plastik yang paling sering dijumpai. Di lautan, kehadiran botol plastik sangat mengganggu kehidupan di sana.

Salah satu caranya adalah mengurangi konsumsi air minum dengan botol sekali pakai. Sebagai gantinya, bawa botol minum sendiri dan diisi ulang di tempat yang memungkinkan.

2. Hindari tas plastik

Setiap berbelanja memang cara paling praktis membungkus barang yang dibeli adalah meminta tas plastik dari penjualnya. Tapi tahukah Anda bila sampah tas plastik ini juga banyak dijumpai di tempat sampah dan pembuangan akhir?

Salah satu caranya adalah menghidari tas plastik dan membawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Bahannya bisa berbagai macam mulai dari katun hingga goni.

3. Hindari sedotan plastik

Sampah sedotan plastik SHUTTERSTOCK Sampah sedotan plastik

Sedotan plastik membutuhkan waktu hingga 200 tahun untuk terurai. Kondisi ini menambah masalah sampah plastik yang semakin meningkat.

Sebagai gantinya, bawa sedotan besi yang bisa digunakan berulang kali atau bisa juga dengan tidak menggunakan sedotan ketiga memeasn minuman di luar.

Baca juga: 4 Tips Mengolah Sampah dari Rumah, Bisa Dijadikan Gas untuk Masak

4. Lakukan audit sampah

Audit sampah adalah mendata dan melacak sampah apa yang sering Anda buang. Seringkali, kita membuang barang begitu saja.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keputusan Menteri Energi ASEAN Dorong CCS Dinilai Setengah Hati Wujudkan Transisi

Keputusan Menteri Energi ASEAN Dorong CCS Dinilai Setengah Hati Wujudkan Transisi

LSM/Figur
Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

LSM/Figur
Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau