Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biskuit dan Susu Tak Efektif Atasi Stunting, Anggaran Dialihkan ke Protein Hewani

Kompas.com - 30/06/2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Anggaran yang disediakan untuk membeli biskuit dan susu sebagai salah satu upaya mengatasi stunting di tiap daerah dihentikan dan dialihkan penggunaannya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam forum FMB9: Langkah Penting Turunkan Stunting pada Senin (26/6/2023) mengatakan, sebagai gantinya anggaran dialihkan untuk membeli makanan protein hewani.

Pasalnya, pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dan susu dinilai kurang efektif mengatasi stunting.

Baca juga: 12 Provinsi Jadi Prioritas Penurunan Stunting, Berikut Daftarnya

“Anggaran untuk pembelian susu dan biskuit sekarang sudah tidak ada lagi. Untuk semua posyandu anggarannya adalah anggaran untuk membeli produk makanan protein hewani,” kata Dante, sebagaimana dilansir Antara.

Menanggapi temuan pemberian makanan bergizi di daerah kerap menyalahi aturan seperti memberikan produk kemasan susu kotak dan biskuit yang tinggi lemak dan gula, Dante menyatakan pihaknya berulang kali mengadakan evaluasi dan audiensi bersama para ahli.

Dante menuturkan, para ahli berpendapat bahwa pemberian PMT yang paling efektif untuk mencegah stunting adalah dalam bentuk protein hewani.

“Ini akan memberikan efek yang baik dan paling efektif. Karena itu, anggaran pembelian susu dan biskuit sekarang sudah tidak ada lagi,” ucapnya.

Baca juga: Dua Komponen Intervensi Spesifik Stunting Lampaui Target

Dante meminta seluruh pihak untuk tidak salah dalam menanggapi kebijakan penyetopan anggaran untuk pembelian susu dan biskuit tersebut.

Sebab, Kemenkes sudah menggantinya dengan memberikan anggaran untuk membeli atau mengolah makanan berprotein hewani seperti telur, ikan, dan ayam yang disalurkan melalui pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh negeri.

“Itu kita kerjakan bersama di seluruh posyandu, sehingga tidak ada lagi dana-dana yang dialokasikan untuk pemberian biskuit. Tapi, langsung untuk memberikan protein dan itu akan menghidupkan ekonomi di desa juga,” paparnya.

Dante menilai, selain lebih bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, makanan yang mengandung protein hewani juga bisa dikembangkan oleh warga lokal.

Baca juga: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Jadi Salah Satu Cara Cegah Stunting

Hal ini bisa menggerakkan roda perekonomian suatu wilayah, karena permintaan yang akan meningkat.

“Bayangkan kalau di desa itu dibeli telurnya, akan banyak peternak dan petelur di desa tersebut. Jadi, akan mempunyai efek pertumbuhan ekonominya bagus, juga termasuk ikan atau ayam,” ucap Danet.

Dia juga meminta setiap pihak paham bahwa dalam beberapa kasus, anak yang sudah telanjur terkena stunting dapat disembuhkan.

Namun, hal tersebut harus melalui pemeriksaan bersama dokter anak dan ahli lainnya untuk mengambil tata laksana yang tepat di rumah sakit.

“Memang ada persentase yang bisa kembali ke normal, tapi ada beberapa anak yang sudah telanjur stunting-nya berat, ini tidak bisa (disembuhkan) dan dengan sangat menyedihkan tidak bisa kembali ke normal,” ujarnya.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Utama Stunting?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau