Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Kemandirian Alutsista, TNI AL Rilis KRI Tuna-876

Kompas.com - 06/07/2023, 07:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin upacara shipnaming dan launching Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Patroli Cepat (PC) 60 Meter karya putra-putri bangsa yang dibangun di perusahaan galangan kapal yang ada di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

“Ini merupakan upaya pemenuhan atas alutsista TNI Angkatan Laut (AL), terutama kapal jenis PC 60,” kata Ali usai meresmikan KRI Tuna-876, Rabu (5/7/2023).

Kapal PC 60 Meter ini merupakan Kapal Perang Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/222/II/2023 tanggal 28 Februari 2023 dengan Nama KRI Tuna bernomor lambung 876 yang nantinya akan memperkuat jajaran Koarmada I, yaitu pada Satuan Patroli Lantamal I Belawan.

Nama Tuna memiliki arti filosofis dimana dalam bahasa Yunani Tuna disebut dengan Thino yang bermakna melesat.

Baca juga: Tekan Kasus TPPO, Bakamla Tambah Kapal Patroli Tercepat di Indonesia

Selain kecepatannya, ikan Tuna juga memiliki kemampuan dapat beradaptasi dalam kondisi air yang beragam, kemampuan fisiologis tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan nama kapal.

Dengan disematkannya nama tersebut, diharapkan KRI Tuna dapat berfungsi sebagai kapal patroli yang berkemampuan mendukung kegiatan-kegiatan operasi pada situasi damai maupun perang, serta responsif terhadap segala bentuk penegakkan hukum dilaut, dan misi kemanusiaan.

“Pembangunan kapal ini merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan,” terang Ali.

KRI Tuna-876 dirancang dengan panjang keseluruhan 62,40 meter, lebar 8,80 meter dan tinggi 19,37 meter, memiliki kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah sejauh 17 knots.

Kapal ini dipersenjatai dengan 1 unit Meriam Kaliber 40 mm dan 2 unit Meriam Kaliber 12,7 dengan jumlah personel pengawak 50 orang.

Baca juga: Lestarikan Acara Petik Laut Tahunan, Avian Warnai 500 Kapal Nelayan

“Adanya kapal patroli cepat 60 meter ini, akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai komponen utama pertahanan negara di laut,” tambah Ali.

Lebih jauh Ali mengatakan, bahwa pembangunan kapal patroli cepat 60 meter ini memiliki makna yang sangat strategis dalam pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri serta kemandirian pemenuhan alutsista.

“Pembangunan kapal ini merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL, sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Dengan ini, akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan, dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai komponen utama pertahanan negara di laut,” pungkas Ali.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pemerintah Hentikan Proyek Pengerukan Pasir Laut Ilegal di Pulau Pari

Pemerintah Hentikan Proyek Pengerukan Pasir Laut Ilegal di Pulau Pari

Pemerintah
Menteri LH: Pengerukan Pasir Laut di Pulau Pari Kepulauan Seribu Ilegal

Menteri LH: Pengerukan Pasir Laut di Pulau Pari Kepulauan Seribu Ilegal

Pemerintah
Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Akademisi IPB: Laut Tak Boleh Dipetak-petak

Pemerintah
Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Laut yang Dipagari di Tangerang Masuk Zona Budi Daya, Tak Boleh Direklamasi

Pemerintah
Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Swasta
Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Wujudkan Lingkungan Belajar Suportif, PAMA Hadiri Temu Pendamping dan Penerima Beasiswa Dual Program di Astra Tech

Swasta
PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

PBB Tetapkan 2025 Jadi Tahun Internasional Pelestarian Gletser

LSM/Figur
Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon

LSM/Figur
Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

Rencanakan Pembangunan Rendah Karbon, Pemerintah Kabupaten Kini Bisa Akses Platform E-Learning

LSM/Figur
Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Korporasi Targetkan Ulang Sasaran Iklim karena AI

Swasta
Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

LSM/Figur
Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

LSM/Figur
Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau