Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Kekeringan, Anggaran Ketahanan Pangan Pemda Diminta Dinaikkan

Kompas.com - 06/07/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pemerintah daerah (pemda) diminta menambah anggaran ketahanan pangan tahun ini untuk menghadapi ancaman kekeringan panjang akibat El Nino.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prassetyo Adi pada Rabu (5/7/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Arief mengatakan, salah satu yang dibahas dalam rapat koordinasi bersama mitra hingga dinas urusan pangan di daerah adalah peran bersama menghadapi soal pangan akibat El Nino.

Baca juga: Mayoritas Jateng Siaga Kekeringan, Menko PMK: Waspada Gagal Panen

“Ini harus didorong, mungpung sampai Agustus masih musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan), kemudian menyiapkan data, pangan itu salah satu yang penting selain energi. Keuangan ya, saya minta tolong untuk menganggarkan pangan lebih,” kata Arief.

Arief menyampaikan, saat ini pemda masih menganggarkan untuk penanganan masalah pangan rata-rata 0,6 persen dari anggaran yang dimiliki.

Kolaborasi antara pemda dengan pemerintah pusat diperlukan karena pemenuhan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Bahkan, setiap kepala daerah bertanggung jawab atas pangan di daerah masing-masing.

Arief berujar, Bapanas juga berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mendorong pemda menganggarkan lebih urusan pangan tahun ini.

Di sisi lain, Bapanas juga mendorong badan usaha milik negara (BUMN) bidang pangan untuk menambah stok.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Desa Buyut Utara, HK Sediakan Air Bersih

Hal tersebut sebagai antisipasi pemenuhan cadangan pangan pemerintah akibat El Nino yang bisa menyebabkan kekeringan panjang beberapa bulan ke depan.

Mengenai ketersediaan pangan, produk-produk dalam kondisi beku seperti daging sapi dan ayam stok akan ditingkatkan.

Badan Urusan Logistik (Bulog) dan ID Food sudah mendapat penugasan 100.000 ton daging ruminansia, sehingga ada 200.000 ton target cadangan.

Sementara, saat ini daerah-daerah yang masih turun hujan punya kesempatan untuk memproduksi tanaman pangan, dapat mengoptimalkan waktu.

Mengenai beras, kata Arief, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyiapkan 1,2 juta ton sebagai cadangan.

Baca juga: Waspada Kekeringan Musim Kemarau, Distribusi Air Bersih Bukan Solusi Utama

Sebelumnya, Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa El Nino berpotensi membuat kekeringan di sejumlah daerah.

Muhadjir mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino, termasuk kekeringan dan gagal panen.

Arahan tersebut, kata Muhadjir, berupa menyiapkan stok penyangga atau kelebihan jumlah bahan baku yang disimpan untuk mencegah kekurangan persediaan yang tidak direncanakan.

Kondisi tersebut sudah dilakukan pemerintah pada tahun ini, saat sejumlah lahan pertanian gagal panen akibat banjir, sebagaimana dilansir Antara.

“Nanti sama puso (gagal panen) akibat kekeringan, saya kira kita juga mohon beliau (Presiden Jokowi) berkenan untuk mengalokasikan memberikan bantuan subsidi kerugian untuk petani,” ucap Muhadjir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (26/2023).

Muhadjir Effendy mengatakan, antisipasi dampak ancaman fenomena El Nino akan dilakukan secara lintas sektoral.

Baca juga: 3 Kecamatan di Banyuwangi Masuk Kawasan Risiko Kekeringan Tinggi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

WWF Indonesia Bikin Kampanye untuk Ajak Masyarakat Jaga Warisan Alam Tanah Air

LSM/Figur
Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Komisi UE Investasikan 4,6 Miliar Euro untuk Proyek Teknologi Bersih

Pemerintah
80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam  2 Tahun Ke Depan

80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam 2 Tahun Ke Depan

Pemerintah
WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

Pemerintah
Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Pemerintah
Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Pemerintah
Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah
Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Swasta
Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

LSM/Figur
COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau