Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengurangi Food Waste dari Diri Sendiri

Kompas.com - 10/07/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comFood waste atau limbah makanan atau adalah makanan untuk manusia yang terbuang sia-sia di sepanjang rantai pasokan, mulai dari tahap pertanian atau proses produksi hingga setelah dihidangkan di atas piring.

Food waste berdampak buruk bagi bumi. Ketika limbah makanan dibiarkan membusuk di tempat pembuangan sampah akhir, limbah ini melepaskan metana.

Saat metana lepas ke atmosfer, gas ini bertahan selama 12 tahun dan memerangkap panas dari matahari. Gas metana berkontribusi terhadap 20 persen dari emisi gas rumah kaca (GRK) global yang ada di atmosfer sejauh ini.

Baca juga: Disebut Efektif Tangani Food Waste, Gerakan Selamatkan Pangan Diperluas

Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sisa makanan adalah penyumbang utama tumpukan sampah di Indonesia yakni sebesar 41,4 persen pada 2022.

Dari seluruh jumlah timbunan sampah, rumah tangga menjadi penyumbang terbesarnya yaitu 38 persen.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Salah satu caranya adalah mengurangi food waste dari diri kita sendiri.

Dilansir dari situs web Mayo Clinic Health System, berikut enam cara mengurangi food waste dimulai dari diri sendiri dan rumah tangga.

Baca juga: Indonesia Peringkat 4 Food Waste Terbanyak di Dunia

1. Lakukan inventarisasi

Buat perencanaan, bikin inventarisasi persediaan makanan yang ada di rumah.

Periksa dan catat bahan-bahan makanan yang tersimpan di ruang penyimpanan, kulkas, dan freezer sebelum pergi ke toko atau pasar untuk mencegah pembelian berlebih.

2. Buat rencana makan

Perencanaan makanan atau meal plan, setidaknya beberapa kali dalam sepekan, adalah cara yang baik untuk memastikan asupan nutrisi sekaligus menjamin makanan yang sehat.

Di samping itu, perencanaan makanan juga menjadi sarana pencegahan dalam membeli terlalu banyak bahan makanan.

3. Simpan dan makan sisa makanan dengan bijaksana

Jika merasa tidak akan bisa menghabiskan sisa makanan yang telah dimasak dalam tiga hari, simpan dengan wadah tertutup di dalam kulkas atau freezer, jangan lupa beri label.

Kemudian bisa dihangatkan kembali di kemudian hari bila belum basi.

Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?

4. Simpan bahan makanan dengan tepat

Menyimpan bahan makanan dengan tepat dapat memperpanjang kesegaran bahan makanan sehingga tidak membusuk dan terbuang sia-sia.

Contohnya adalah menyimpan daging di dalam freezer, produk olahan susu di laci bawah freezer, sayuran hijau di rak paling bawah, kentang dan bawang bombay di tempat yang sejuk dan gelap, serta tomat dan pisang di atas meja makan.

5. Lakukan pengomposan

Sisa-sisa sayuran dan kulit buah bisa dikomposkan. Ini berguna supaya sisa makanan tidak terbuang di tempat pembuangan akhir dan membuat pencemaran.

Selain itu, hasil dari pengomposan sisa sayuran dan kulit buah bisa digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Pengomposan bisa dilakukan di belakang rumah, cukup kumpulkan di dalam satu tempat dan diamkan selama beberapa bulan.

6. Manfaatkan sisa makanan secara kreatif

Sisa bahan makanan selain dijadikan kompos bisa diubah menjadi bentuk lain sepertti eco enzyme sebagai cairan serba guna yang ramah lingkungan.

Sisa makanan juga bisa dipakai sebagai pengisi lubang biopori untuk mencegah banjir. Jika ditangan dengan benar, sisa makanan bahkan bisa dipakai sebagai sumber biogas untuk memasak.

Baca juga: Mubazir Makanan di Indonesia Tinggi, Butuh Penanganan Menyeluruh

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau