KOMPAS.com – Indonesia menempati peringkat keempat di dunia dengan food waste atau mubazir makanan paling banyak di dunia pada 2020.
Food waste atau mubazir makanan adalah makanan yang siap disantap tapi terbuang begitu saja dan menjadi sampah.
Dilansir dari Statista, food waste atau mubazir makanan yang dihasilkan sektor rumah tangga di Indonesia pada 2020 mencapai 20,94 juta metrik ton.
Baca juga: Mubazir Makanan di Indonesia Tinggi, Butuh Penanganan Menyeluruh
Secara berurutan, total mubazir makanan Indonesia berada di bawah China dengan 91,65 juta metrik ton, India dengan 68,76 juta metrik ton, dan Nigeria dengan 37,94 juta metrik ton.
Data tersebut dirilis Statista lewat kerja sama dengan United Nations Environment Programme (UNEP) atau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada 2019, populasi global memproduksi sekitar 931 juta metrik ton limbah makanan. Jumlah ini setara dengan 17 persen dari total makanan yang ada.
Baca juga: 5 Cara Tepat Kurangi Food Waste Dalam Bisnis Restoran
Berikut 10 negara dengan mubazir makanan tertinggi di dunia dari sektor rumah tangga.
Baca juga: Para Pengusaha Makanan Diminta Dukung Program Zero Food Waste
Mubazir makanan memiliki banyak dampak sosial dan permasalahan. Perekonomian global bisa merugi ratusan miliar dollar AS setiap tahunnya.
Selain itu, mubazir makanan atau food waste juga turut berkontribusi terhadap perusakan lingkungan dan krisis iklim.
Ketika sampah makanan dari mubazir makanan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sampah itu membusuk dan melepaskan metana dalam jumlah yang besar.
Gas metana ini merusak lapisan ozon dan merupakan salah satu emisi gas rumah kaca (GRK) dengan dampak yang sangat merusak.
Sampah dari mubazir makanan atau food waste menyumbang sekitar sembilan persen dari emisi GRK dari sistem pangan global, yang pada 2015 mencapai 17,9 miliar metrik ton setara karbon dioksida.
Baca juga: Cegah Food Waste, Kulkas Baru Modena Bikin Makanan Makin Awet
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya