Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2023, 19:37 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Super Sistem Data (Super Sistem) mendapatkan hibah dari Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA), Selasa (11/7/2023).

Hibah itu akan digunakan Super Sistem untuk melakukan studi kelayakan terkait pembangunan sistem kabel serat optik bawah laut domestik yang akan meningkatkan kapasitas internet pita lebar (broadband) di daerah terpencil dan tertinggal di Indonesia.

Super Sistem memilih perusahaan konsultan telekomunikasi global berbasis di Florida, Amerika Serikat, APTelecom, untuk melaksanakan studi tersebut.

Sebagai informasi, sistem kabel serat optik bawah laut yang dimaksud adalah Barat Timur Indonesia (BTI). Sistem ini akan menghubungkan Batam, Jakarta, dan Manado, mencakup tujuh stasiun pendaratan, serta memiliki panjang gabungan lebih dari 4.700 kilometer.

“Kemitraan kami dengan Super Sistem akan mendorong salah satu tujuan utama pembangunan ekonomi dan konektivitas di Indonesia. Hal ini pun merupakan prioritas bagi USTDA di Indonesia dan negara-negara mitra lainnya di seluruh dunia,” ujar Direktur USTDA Enoh T Ebong dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Untuk diketahui, USTDA adalah Badan Pemerintah AS yang bertujuan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang dengan memberikan bantuan teknis, hibah, pinjaman, atau jaminan.

Sementara, Super Sistem merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan internet terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 10 juta pelanggan di seluruh negeri. Produk dan layanan digital yang ditawarkan, antara lain internet rumah, internet korporat, cloud computing, data center, dan internet of things (IoT).

Super Sistem juga memiliki jaringan kabel bawah laut internasional yang menghubungkan Indonesia dengan Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang, Australia, dan AS.

Pejabat Eksekutif Utama Super Sistem Kelvan Firman menuturkan, proyek kabel BTI lebih dari sekadar upaya memperluas jaringan yang sudah ada. Ini merupakan lompatan maju yang signifikan dalam hal kapasitas, keandalan, dan jangkauan.

Ia menambahkan, dengan menerapkan teknologi mutakhir dari pemasok tepercaya, Super Sistem mendobrak batasan dalam ranah komunikasi bawah laut.

Perlu diketahui, APTelecom memiliki pengalaman dalam bidang kabel bawah laut, pemasaran kapasitas kabel, penjualan lisensi kabel, manajemen proyek kabel, dan layanan penasehat strategis. Selain di AS, perusahaan ini telah mempunyai kantor di Hong Kong, Singapura, dan Australia, serta mitra di berbagai negara lainnya.

Pejabat Eksekutif Utama APTelecom Eric Handa mengaku senang dilibatkan dalam inisiatif penting di salah satu pasar telekomunikasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

"Permintaan data terus meningkat, apalagi di Indonesia. Banyak operator terkemuka dunia, layanan media over-the-top, dan pemain jaringan pengiriman konten mencari cara lebih baik untuk melayani pasar Indonesia. Super Sistem hadir sebagai pilihan logis untuk kebutuhan konektivitas," ujar Eric.

Mendorong pertumbuhan ekonomi

Dukungan USTDA terhadap proyek kabel bawah laut juga dapat mendukung misi Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investment/PGII) dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF).

Kedua inisiatif itu berujung pada pengembangan, perluasan, dan penerapan infrastruktur digital yang aman. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memfasilitasi masyarakat digital yang terbuka.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau