KOMPAS.com - Tidak ada vitamin yang dapat secara instan mengobati stunting pada anak.
Hal tersebut disampaikan dokter spesialis anak dan konsultan nutrisi serta penyakit metabolik Novitria Dwinanda, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (13/7/2023).
“Kalau vitamin itu ada, tentu pemerintah sudah membagikannya secara gratis seperti pasien Covid-19. Sayangnya, vitamin untuk stunting tidak ada," kata Novitria.
Baca juga: Manfaatkan Pekarangan Rumah Bisa Bantu Atasi Stunting, Ini Caranya
"Jadi yang meningkatkan tinggi badan atau menghilangkan stunting itu tidak ada," imbuhnya.
Novitria menuturkan, stunting merupakan sebuah kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronik atau infeksi yang terjadi dalam jangka waktu lama.
Penanganan stunting diberikan melalui pemberian kalori yang tepat karena berkaitan dengan asupan gizi.
Saat ini, pemberian kalori yang tepat sedang digaungkan melalui slogan "Isi Piringku" agar konsumsi asupan gizi keluarga terjaga, termasuk pentingnya pemberian protein hewani seperti telur, daging ikan, daging ayam, atau susu.
Baca juga: Larangan Pernikahan Anak Bisa Bantu Cegah Kasus Stunting
"Makanya (dibandingkan vitamin di apotek), sekarang pemerintah dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sama-sama merekomendasikan pemberian pangan lokal dengan jumlah yang tepat. Jadi tidak ada multivitamin tertentu," ucap Novitria.
Menurutnya, lebih baik tiap keluarga melakukan langkah pencegahan dengan mencukupi kebutuhan protein anak, sesuai dengan usianya.
Cara untuk mengetahui banyaknya asupan kalori atau protein itu bisa dikonsultasikan kepada kader di pos pelayanan terpadu (posyandu), sesuai dengan tumbuh kembang anak yang dicatat di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Pengukuran tumbuh kembang yang dicatat dalam KIA mencakup tinggi badan, berat badan, sampai lingkar kepala bayi.
Baca juga: Stunting Tuntas, Indonesia Jadi Negara Kuat
Dalam kesempatan tersebu, Novitria juga meminta agar orang tua tidak perlu takut dalam memberikan lemak pada isian piring anak.
Sebab, lemak juga dibutuhkan oleh tubuh anak, walaupun hal pertama yang harus ada yakni protein hewani.
"Kemudian tolong ibu dan bapak yang mempunyai anak, lebih berinisiatif untuk mengukur tinggi badannya, itu tidak apa-apa. (Jangan takut menegur) mungkin kadernya yang lupa kalau tidak diukur. Tapi karena kita yang punya anak, kita yang harus mengingatkan (kader agar anak-anak kita diukur secara rutin)," tutur Novitria.
Baca juga: Atasi Stunting, Danone Rilis Isi Piringku di Kabupaten Magelang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya