JAKARTA, KOMPAS.com - Tebet Eco Park, di Tebet, Jakarta Selatan, meraih apresiasi tertinggi Design of The Year dari President*s Design Award (P*DA) 2023, Singapura.
P*DA merupakan penghargaan bergengsi dua tahunan yang diberikan kepada para desainer Singapura, dan sebagai pengakuan atas desain yang luar biasa di semua disiplin ilmu yang telah membentuk kehidupan warga Singapura dan komunitas internasional yang lebih luas.
Diselenggarakan bersama oleh Design Singapore Council dan Urban Redevelopment Authority (URA), penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Presiden Singapura Halimah Yacob, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Nairobi, Satu-satunya Ibu Kota di Dunia yang Punya Taman Nasional Satwa Liar
Tebet Eco Park bersama tujuh penerima penghargaan lainnya dinominasikan oleh panel juri beranggotakan 17 orang yang terdiri dari desainer dan arsitek multidisiplin terkemuka di seluruh dunia.
Dalam 15 bulan, situs seluas 7 hektar yang dulu terbengkalai dan terdegradasi menjadi taman yang tenang, dan kini diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.
Tebet Eco Park memiliki banyak fitur baru seperti Wetland Boardwalk, Plaza, Children's Playground, dan bahkan Infinity Link Bridge yang terletak di antara kanopi pohon yang memberikan pengunjung pemandangan alam sekitar yang menakjubkan.
Baca juga: 6 Taman Nasional Indonesia yang Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO
“Ketika desain Anda dapat dinikmati oleh ribuan orang dan berikan kebahagiaan untuk mereka, rasanya kerja keras kalian terbayar,” kata Founder dan Pincipal Siura Studio Anton Siura seperti dikutip dari Tatler Asia, Kamis (13/7/2023).
Tebet Eco Park by Siura Studio juga mendapat pengakuan dari kota-kota lain di seluruh Indonesia atas dampak positifnya.
Baca juga: Daftar Lengkap Taman Hutan Raya (Tahura) di Indonesia
Arsitektur lansekap dan desain perkotaan Tebet Eco Park akan menjadi preseden untuk taman masa depan di negara ini yang condong ke arah pendekatan desain yang lebih berkelanjutan dan regeneratif yang merayakan lingkungan hijau yang kaya.
“Sejak proyek selesai, pejabat pemerintah dari kota-kota lain di Indonesia telah menyatakan minat untuk mengadopsi pendekatan serupa untuk taman mereka. Mudah-mudahan ini akan menciptakan lebih banyak peluang bagi para desainer," tuntas Siura.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya