Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Pernikahan Anak Bisa Bantu Cegah Kasus Stunting

Kompas.com - 11/07/2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pelarangan terhadap pernikahan anak dapat membantu mencegah terjadinya kasus stunting pada anak di masa depan.

Hal tersebut disampaikan Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listyawardhani, saat rapat koordinasi stunting di Bandarlampung, Senin (10/7/2023).

"Stunting ini tidak bisa hanya dilakukan satu sisi saja melainkan harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu sampai hilir," ujar Dwi, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Stunting Tuntas, Indonesia Jadi Negara Kuat

Dwi mengatakan, salah satu cara untuk mencegah stunting sejak dini yaitu dengan mencegah terjadinya pernikahan anak.

"Perkawinan anak ini jadi prioritas kita semua dan ini harus dihentikan. Sebab dengan pelarangan pernikahan dini tersebut dapat mencegah lahirnya generasi yang berpotensi mengalami stunting," katanya.

Dia menjelaskan, pernikahan dini atau pernikahan anak dinilai akan berpotensi menyebabkan anak yang lahir menjadi sunting karena beberapa faktor.

Contohnya adalah tidak tercukupinya kebutuhan gizi anak akibat finansial pasangan muda yang belum stabil dan belum ada kesiapan dari ibu muda dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.

Baca juga: Atasi Stunting, Danone Rilis Isi Piringku di Kabupaten Magelang

Pasalnya, ibu yang menikah di usia anak masih dalam masa pertumbuhan serta secara psikologis belum siap.

"Agar strategi pencegahan stunting bisa lebih cepat serta terukur, akan lebih baik melakukan upaya preventif dengan mencegah perkawinan dini agar tidak terus lahir anak dengan kondisi stunting dari ibu yang usianya terlalu muda," ucap Dwi.

Menurut dia, hampir separuh kasus perkawinan anak menyebabkan anak yang lahir menjadi sunting.

Oleh karena itu, sosialisasi untuk mencegah perkawinan dini akan terus dilakukan hingga desa.

Baca juga: Waspada, Perempuan Anemia Berisiko Tinggi Lahirkan Bayi Stunting

"Prevalensi stunting sudah menurun di bawah 20 persen, namun harus terus waspada juga agar tetap terjaga," ucap Dwi.

"Banyak sekali yang harus diperhatikan dalam rangka mencegah adanya sunting pada anak dan ini harus diidentifikasi secara detail serta menyeluruh," tambahnya.

Dwi menjelaskan, ibu harus terus memperhatikan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai usia.

Tak hanya itu, kondisi lingkungan rumah, sanitasi, hingga kondisi air bersih pun menjadi faktor penentu stunting pada anak.

"Harapannya ini bisa dilakukan intervensi yang lebih rinci, cepat dan terukur. Semua pihak harus ikut serta, perusahaan pun bisa ikut serta melalui kegiatan yang berasal dari tanggung jawab sosial perusahaan," papar Dwi.

Baca juga: Upaya Pencegahan Cara Paling Efektif Turunkan Stunting di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau