Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dampak Kelangkaan Air Terhadap Kehidupan

Kompas.com - 14/07/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO memperkirakan bahwa sejauh ini masih ada 2 miliar orang di seluruh dunia yang tidak mendapatkan akses air minum yang aman.

Selain itu, 3,6 miliar orang di seluruh dunia diperkirakan tidak mendapatkan akses sanitasi layak yang dikelola dengan aman.

Di sejumlah wilayah, seperti sebagain Timur Tengah dan Afrika Utara, mengalami kelangkaan air yang parah.

Baca juga: IDI dan Le Minerale Gelar Edukasi Manfaat Air Mineral Berkualitas

Banyak ahli memperkirakan bahwa separuh populasi dunia dapat menghadapi kekurangan air pada 2025 jika kita gagal membatasi konsumsi dan menekan limbah.

Beberapa wilayah di India dan Asia sudah menghadapi kelangkaan air yang ekstrem. Sejumlah persediaan air tanah habis.

Banyak negara di Benua Afrika juga berjuang dengan kurangnya infrastruktur dan ketersediaan air bersih.

Saat krisis iklim memburuk, negara-negara di wilayah tersebut akan menghadapi lebih banyak kelangkaan air daripada saat ini.

Air adalah unsur terpenting dari kehidupan seluruh makhluk, terutama manusia. Kelangkaan air dapat menyebabkan sejumlah dampak yang mengancam kehidupan.

Dilansir dari Earth.org, berikut lima dampak kekurangan air terhadap kehidupan.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Miliaran Orang Masih Kekurangan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

1. Kesehatan dan sanitasi

Kelangkaan air sangat berdampak terhadap kesehatan sekaligus berdampak buruk terhadap sanitasi.

Kurangnya air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak menyebarkan penyakit. Dilaporkan ada jutaan kematian setiap tahunnya terkait dengan sumber air yang tidak aman dan sanitasi yang buruk.

2. Produksi pangan dan pertanian

Kelangkaan air juga sangat berdampak pada produksi pangan dan pertanian.

Sebagian besar air tawar dunia digunakan untuk irigasi tanaman pertanian dan kekurangan air akan langsung menyebabkan kekurangan pangan.

Baca juga: Air Laut Naik 9 Cm Hanya dalam 30 Tahun, NASA Tunjukkan Lewat Animasi

3. Migrasi dan konflik

Migrasi massal dan konflik manusia juga merupakan konsekuensi dari kelangkaan air yang parah.

Kelangkaan air dapat membuat populasi di suatu daerah berpindah dan menyebabkan krisis pengungsi karena mereka pindah untuk menemukan kondisi yang lebih layak huni.

Sengketa air juga terus meningkatkan ketegangan antarnegara yang berbagi sumber daya air seperti sungai atau akuifer.

Beberapa ahli memprediksi bahwa perang di masa depan mungkin terjadi karena memperebutkan air, bukan minyak.

4. Perubahan Lingkungan

Kelangkaan air juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Di masa depan, kelangkaan air dapat meningkatkan hilangnya keanekaragaman hayati, penggundulan hutan, dan penggurunan akibat kekurangan air.

Ekosistem air tawar menyediakan habitat bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan. Akan tetapi, banyak lahan basah dan sungai yang telah mengering atau tercemar.

Baca juga: Waspadai Hari Tanpa Hujan pada Juli, Pemda dan Masyarakat Diminta Mulai Tampung Air

5. Perubahan Iklim

Penggundulan hutan turut mengurangi akses ke air bersih. Ini menciptakan lingkaran setan di mana kelangkaan air memperburuk efek jangka panjang dari perubahan iklim.

Para ahli sepakat bahwa perlu sesegera mungkin bertindak melindungi daerah aliran sungai dan ekosistem air tawar sebelum kehilangan habitat dan ekosistem yang tak tergantikan.

Mengatasi masalah ini sangat penting untuk mencapai pembangunan yang setara dan berkelanjutan untuk semua.

Dunia harus mengambil tindakan kolektif untuk mengelola dan berbagi sumber daya air tawar yang terbatas sebelum kelangkaan air menjadi bencana dan krisis global.

Baca juga: Kopi Tirto, Dukungan Aqua untuk Konservasi Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Habis Pesta HUT TNI di Monas, 2.100 Petugas Angkut 126,6 Ton Sampah
Habis Pesta HUT TNI di Monas, 2.100 Petugas Angkut 126,6 Ton Sampah
Pemerintah
Investor Desak Uni Eropa Segera Terapkan Aturan Emisi Metana
Investor Desak Uni Eropa Segera Terapkan Aturan Emisi Metana
Swasta
Norwegia Cetak Sejarah, Jadi yang Pertama Kubur Emisi Karbon ke Bawah Laut
Norwegia Cetak Sejarah, Jadi yang Pertama Kubur Emisi Karbon ke Bawah Laut
Pemerintah
Mari Elka Pangestu: 80 Persen Duit Transisi Energi Harus dari Luar APBN
Mari Elka Pangestu: 80 Persen Duit Transisi Energi Harus dari Luar APBN
LSM/Figur
Langkah Mundur Aksi Iklim, Aliansi Perbankan Net-Zero Global Bubar
Langkah Mundur Aksi Iklim, Aliansi Perbankan Net-Zero Global Bubar
Pemerintah
Rombak Pola Makan Global Bisa Selamatkan 15 Juta Jiwa Per Tahun
Rombak Pola Makan Global Bisa Selamatkan 15 Juta Jiwa Per Tahun
Pemerintah
Lindungi Ekosistem TN Gunung Rinjani, Proklim Mart Raih Lestari Awards 2025
Lindungi Ekosistem TN Gunung Rinjani, Proklim Mart Raih Lestari Awards 2025
LSM/Figur
Booming AI dan Pusat Data Picu Peningkatan Polusi PFAS
Booming AI dan Pusat Data Picu Peningkatan Polusi PFAS
Pemerintah
Transisi Energi Barang Siapa Sih? IESR Minta Presiden Tunjuk Komandonya
Transisi Energi Barang Siapa Sih? IESR Minta Presiden Tunjuk Komandonya
LSM/Figur
Di Lestari Summit 2025, Astra Beberkan Komitmen Penguatan Ketahanan Desa
Di Lestari Summit 2025, Astra Beberkan Komitmen Penguatan Ketahanan Desa
BrandzView
Penemu 4G: Perubahan Iklim hingga AI Jadi Tantangan Global Masa Depan
Penemu 4G: Perubahan Iklim hingga AI Jadi Tantangan Global Masa Depan
LSM/Figur
Hiu Paus Terdampar di Bekasi, Warga Kafani sebagai Penghormatan
Hiu Paus Terdampar di Bekasi, Warga Kafani sebagai Penghormatan
LSM/Figur
Asa Akhmad Sobirin, Kembali ke Desa untuk Sejahterakan Petani Nira Kelapa
Asa Akhmad Sobirin, Kembali ke Desa untuk Sejahterakan Petani Nira Kelapa
LSM/Figur
Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
BUMN
Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025
Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau