Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Usul Beri Perhatian ke Afrika dan Negara Terbelakang Capai SDGs

Kompas.com - 14/07/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak masyarakat global memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang, dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta mengatakan, negara-negara tersebut membutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), restrukturisasi keuangan, dan transfer teknologi.

Hal tersebut disampaikan Ivanovich di Markas PBB, New York, AS, Kamis (13/7/2023) dalam sesi yang membahas negara-negara Afrika, negara terbelakang, dan negara berkembang yang terkurung daratan bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Masih Hadapi Tantangan

“Jauh sebelum krisis saat ini muncul, Indonesia telah sepakat untuk memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan,” jelas Ivanovich dalam keterangan tertulis.

Pertemuan High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023 berlangsung mulai 10 hingga 20 Juli 2023.

Saat ini ada 46 negara terbelakang di mana 33 di antaranya terletak di Afrika. Sementara itu, ada 32 negara berkembang yang terkurung daratan, di mana 17-nya berada di Afrika.

Negara-negara tersebut rentan terhadap krisis global dan guncangan eksternal.

Baca juga: Isu SDGs Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Karena itu, penting bagi masyarakat internasional untuk bekerja sama mendukung negara-negara Afrika, negara terbelakang, dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Terutama dalam menanggapi krisis, memajukan pemulihan, dan kemajuan dalam pencapaian SDGs.

Ivanovich menyampaikan, mereformasi arsitektur keuangan internasional dapat memberikan akses yang lebih baik bagi negara-negara tersebut.

Melihat kondisi mutakhir, penting pula mendukung negara-negara tersebut dalam mengelola utang. Realisasinya dapat dijalankan inisiatif keringanan utang, restrukturisasi utang, dan strategi pengelolaan utang yang berkelanjutan.

Baca juga: Wujudkan SDGs, SMF Benahi Kawasan Kumuh di Kota Seribu Masjid

Ivanovich menambahkan, memperkuat bantuan teknis dan peningkatan kapasitas SDM juga sangat penting bagi negara-negara Afrika, negara terbelakang, dan negara berkembang yang terkurung daratan.

SDM, khususnya penduduk muda dan usia kerja, merupakan aset penting guna membangun ketahanan serta memajukan tercapainya SDGs pada 2030.

Berinvestasi pada manusia juga dapat meningkatkan kemampuan negara untuk merancang dan menerapkan strategi serta kebijakan pembangunan yang efektif di masa depan.

Sementara itu, mempromosikan transfer teknologi bisa dilakukan melalui perjanjian transfer teknologi, kerja sama negara Selatan-Selatan, dan kemitraan pemerintah dengan sektor swasta.

“Melalui kesempatan ini, Indonesia ingin sekali lagi menggarisbawahi, bahwa solidaritas dan kerja sama internasional sangat penting untuk mendukung lebih lanjut negara-negara Afrika, negara terbelakang, dan negara berkembang yang terkurung daratan,” ucap Ivanovich.

Baca juga: Ketua BPK Tekankan Pentingnya Supreme Audit Institutions Percepat SDGs

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
LSM/Figur
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Pemerintah
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Pemerintah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Pemerintah
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
BUMN
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Pemerintah
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
LSM/Figur
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
LSM/Figur
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Pemerintah
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Pemerintah
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Pemerintah
Danantara Bakal 'Review' Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Danantara Bakal "Review" Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Pemerintah
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Pemerintah
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
BUMN
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau