Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa capaian Sustainable Development Goals (SDGs) sedang dalam ancaman.

Dia lantas mendesak semua pemerintah di dunia untuk mengintensifkan aksinya untuk mencapai agenda SDGs pada 2030.

Hal tersebut disampaikan Guterres dalam pembukaan segmen menteri dari Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan (HLPF) di Markas PBB di New York, AS, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Pembaca Rela Bayar Lebih untuk Merek yang Terapkan SDGs

"Setengah jalan menuju tenggat waktu 2030, dunia benar-benar keluar jalur. Laporan Kemajuan SDGs Edisi Khusus menampilkan gambaran yang gamblang," kata Guterres.

Guterres mengatakan, laporan tersebut menunjukkan bahwa hampir sepertiga dari target di SDGs macet atau bahkan mundur, sebagaimana dilansir Antara.

"Emisi terus meningkat. Ketidaksetaraan yang menganga terus berlanjut. Kelaparan kembali ke level 2005. Kesetaraan gender masih 300 tahun lagi," kata Guterres.

"Dan dalam perjalanan kita saat ini, hampir 600 juta orang masih akan terperosok dalam kemiskinan ekstrem pada 2030. Pandemi Covid-19 , krisis iklim yang berkembang, konflik yang meluas, dan konsekuensi dari invasi Rusia ke Ukraina telah menghambat kemajuan yang rapuh dan terbatas," imbuhnya.

Baca juga: Baru 12 Persen Target SDGs Sesuai Jalur, Solidaritas Global Perlu Diperkuat

Guterres memperingatkan bahwa dunia sudah keluar jalur jauh sebelum pergolakan ini.

"Ambisi, urgensi, dan solidaritas kurang. Begitu juga keuangan. Banyak negara menghadapi jurang keuangan. Kesenjangan pendanaan SDGs tahunan telah meningkat dari 2,5 triliun dolar AS sebelum pandemi menjadi sekitar 4,2 triliun dolar AS," kata Guterres.

Dia menyerukan aksi politik tingkat tinggi guna mewujudkan SDGs menjadi kenyataan.

Pada Maret, Guterres menyampaikan bahwa sejauh ini baru 12 persen dari 169 target SDGs yang sesuai dengan jalurnya.

Baca juga: Isu Lingkungan Perusahaan atau Merek Jadi Program SDGs Paling Diminati Pembaca

Sementara itu, sekitar setengah dari jumlah target tersebut progresnya lemah atau bahkan tidak mencukupi. Sisanya, lebih dari 30 persen dari target SDGs, justru mengalami kemunduran atau berhenti.

Guterres mengatakan, ke-17 tujuan SDGs saat ini dalam kondisi yang menyedihkan ketika dunia masih berupaya bangkit dari pandemi Covid-19.

Kondisi ini diperparah dengan tiga krisis yang serang berlangsung yaitu krisis iklim, krisis keanekaragaman hayati, dan polusi. Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina turut memperburuk situasi.

Berkaca pada lemahnya realisasi target SDGs, Guterres mengatakan bahwa janji-janji tersebut, yang dibuat pada 2015, berada dalam bahaya dan berpotensi terkubur begitu saja.

"Kecuali kita bertindak sekarang, Agenda 2030 akan menjadi batu nisan bagi dunia," ucap Guterres di depan para duta besar negara-negara anggota PBB di Markas PBB, 25 Maret.

Baca juga: SDGs Disebut Perlu Dilokalkan Sampai Tingkat Desa

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2024 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

2024 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Gelombang Panas dan Kekeringan Sebabkan Kerugian Miliaran Dollar AS dalam Setahun

Pemerintah
Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Nusa Penida Menuju Pulau 100 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Swasta
Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

Pembangunan Berkelanjutan Harus Menyentuh Desa Terdepan Indonesia

LSM/Figur
Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Jadi Penyumbang Emisi GRK Besar, Penerbangan Bakal Diatur Lebih Ketat

Pemerintah
Skema 'Power Wheeling' Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

Skema "Power Wheeling" Dinilai Naikkan Tarif Dasar Listrik

LSM/Figur
Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Perubahan Iklim Sebabkan 400 Juta Siswa Terdampak Penutupan Sekolah

Pemerintah
RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

RPP Kebijakan Energi Nasional Disepakati Menteri ESDM dan DPR RI, Tunggu Pengesahan

Pemerintah
Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah Atur Cadangan Penyangga Energi, Dipakai saat Krisis dan Darurat

Pemerintah
Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Lewat Hidrogen Hijau, Indonesia Bisa Hasilkan Energi Terbarukan 3.687 GW

Pemerintah
Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau