Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 12 Persen Target SDGs Sesuai Jalur, Solidaritas Global Perlu Diperkuat

Kompas.com - 20/07/2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comSolidaritas global melalui multilateralisme yang efektif dan inklusif diperlukan untuk mempercepat implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Hal tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam "Side Event High-Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development 2023" di Markas Besar PBB, New York, AS, Selasa (18/7/2023).

Side event bertema “Provoking Action: How Multi-Stakeholder Partnerships Lead to Change at Country Level” tersebut diselenggarakan Pemerintah Indonesia bersama Swedia sebagai co-chair Global Partnership for Effective Development Cooperation (GPEDC).

Baca juga: Isu Lingkungan Perusahaan atau Merek Jadi Program SDGs Paling Diminati Pembaca

Pada Maret, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyampaikan bahwa sejauh ini baru 12 persen dari 169 target SDGs yang sesuai dengan jalurnya.

Sementara itu, sekitar setengah dari jumlah target tersebut progresnya lemah atau bahkan tidak mencukupi. Sisanya, lebih dari 30 persen dari target SDGs, justru mengalami kemunduran atau berhenti.

Suharso menuturkan, multilateralisme yang menekankan pada kerja sama yang efektif sangat penting untuk mengatasi tantangan global yang melampaui batas-batas negara.

“Ini memberikan mekanisme praktis bagi negara-negara untuk terlibat dengan mempromosikan dialog, memupuk kepercayaan, dan membangun kemitraan,” kata Suharso dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: SDGs Disebut Perlu Dilokalkan Sampai Tingkat Desa

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kami mengakui kekuatan dan keefektifan upaya kolaboratif melalui multilateralisme dalam mengatasi bencana nasional, krisis kemanusiaan, pandemi, dan keadaan darurat global lainnya,” sambungnya.

Sebagai co-chair GPEDC, Indonesia menekankan pentingnya pendekatan kemitraan multi pihak sebagai upaya kolektif berbagai pemangku kepentingan untuk memobilisasi sumber daya dan solusi yang inovatif.

Upaya ini sejalan dengan laporan Our Common Agenda dari Sekjen PBB yang menyerukan multilateralisme yang inklusif, berjejaring, dan efektif untuk mengembalikan pencapaian pembangunan ke jalurnya.

Salah satu kontribusi penting GPEDC untuk SDGs adalah Proses Pemantauan Global GPEDC sebagai sumber data resmi dan bukti implementasi komitmen efektivitas untuk SDGs, utamanya tujuan lima yaitu kesetaraan gender dan tujuan 17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan.

Baca juga: Banyak Pembaca KG Media Belum Terpapar Informasi Program SDGs Perusahaan

Proses pemantauan ini mendorong akuntabilitas kolektif dan meningkatkan Voluntary National Reviews (VNRs) dengan wawasan tentang peluang untuk mempercepat implementasi SDGs.

“Indonesia berkomitmen penuh dalam memperkuat kemitraan multi-pihak di tingkat global melalui co-chairmanship kami di GPEDC,” ucap Suharso.

“Platform ini menyatukan beragam aktor pembangunan melalui pendekatan yang dipimpin prinsip untuk menumbuhkan kepercayaan dan tindakan kebijakan di negara-negara,” sambungnya.

Baca juga: Indonesia Usul Beri Perhatian ke Afrika dan Negara Terbelakang Capai SDGs

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau