JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Anak Nasional yang digelar setiap tanggal 23 Juli menjadi momentum untuk membangun semangat bersama dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan dukungan terhadap program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
"Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik,akan berisiko stunting, ini harus dihindari. Oleh karenanya Pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dukungan infrastruktur diberikan Kementerian PUPR melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Baca juga: Data Penurunan Stunting Akan Dicek dan Dikontrol Rutin
Pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.
Berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang penetapan lokasi fokus intervensi penurunan stunting, penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat tahun 2023 direncanakan tersebar di 246 kabupaten/kota di 12 provinsi dengan skema percepatan khusus.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2023, dukungan penanganan stunting Kementerian PUPR dilaksanakan secara bertahap dengan total anggaran Rp 1,047 triliun.
Rinciannya, program Pamsimas di 964 desa dengan anggaran Rp 385,6 miliar. Sedangkan untuk Sanimas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) tersebar di 1.890 desa dengan anggaran Rp 661,5 miliar dan membidik sasaran 66.150 Kepala Keluarga (KK) dan 28.350 tenaga kerja.
Baca juga: Upaya Penurunan Stunting Sejalan Pengentasan Kemiskinan
Program Pamsimas dan Sanimas berkontribusi pada pencegahan stunting melalui intervensi sensitif atau pengaruh tidak langsung, yakni dengan penyediaan sarana air minum dan sanitasi.
Selain menyediakan sarana dan prasarana sanitasi layak berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual maupun komunal, kegiatan Sanimas SPALD-S juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pencegahan stunting dengan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi merupakan Program Prioritas Nasional yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Tercatat sejak 2018 hingga 2022, dukungan program Pamsimas telah dilaksanakan di 1.781 lokasi dengan anggaran Rp 559 miliar dan Sanimas di 4.099 lokasi dengan anggaran Rp 1,8 triliun.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya