Mulai dari reklamasi dan revegetasi di kawasan konservasi, mengontrol kegiatan operasional untuk memastikan efek getaran dan debu tetap berada di bawah ambang batas, penanganan debu secara rutin, hingga pemeliharaan dan pengairan jalan tambang.
Ditambah lagi dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian situs prasejarah untuk mencegah aksi vandalisme dan perusakan, memasang rambu dan pembatasan akses, serta menjalin kerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Adapun monitoring dampak lingkungan di kawasan Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong juga dilakukan secara rutin, meliputi uji emisi debu, getaran peledakan dan air asam tambang.
Hasil pemantauan pada Desember 2022, getaran dari aktivitas penambangan tidak sampai ke Gua Bulu Sipong, sehingga tidak mengancam situs prasejarah yang ada.
Baca juga: Ternyata, Sampah Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif Semen
Menyambut inisiatif tersebut, salah satu pemegang saham SIG yakni, Norwegian Government Pension Fund (NGPF), menyambut positif inisiatif pelestarian cagar budaya yang ada di Geopark Bulu Sipong dan melakukan assesment, serta monitoring atas pelaksanaan inisiatif tersebut.
Dari rentang 2018 hingga Mei 2023, PT Semen Tonasa telah menanam 22 jenis tanaman dengan total 2.719 pohon, untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong.
Di antaranya eboni (diospyros celebica), kayu kuku (pericopsis mooniana) dan bitti (vitex cofassus) yang merupakan tanaman endemik lokal. Ada pula beragam tanaman buah, seperti jeruk, mangga, kelapa, rambutan, alpokat, durian dan sawo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya