Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Upaya transisi energi di Indonesia membuat Korea Selatan (Korsel) berpeluang menghentikan aset pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang dimiliki perusahaan “Negeri Ginseng” di Bumi Pertiwi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa dalam acara "Indonesia–South Korea Golden Jubilee: Advancing Bilateral Cooperation through Green Energy Partnership Toward Sustainable Energy Transition", Kamis (27/7/2023).

Fabby mengatakan, melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia perlu meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 34 persen pada 2030.

Baca juga: Korporat Raksasa Dunia Berkolaborasi Percepat Transisi Energi Bersih

Salah satu upaya pencapaian target tersebut adalah mengakhiri operasional PLTU batu bara secara bertahap hingga 2050.

Fabby menambahkan, perusahaan-perusahaan Korsel menjadi salah satu pemain kunci dalam energi dan industri di Indonesia.

“Perjalanan transisi energi Indonesia menuju dekarbonisasi memberikan peluang bagi Korsel untuk menghentikan aset PLTU batu bara yang dimiliki oleh perusahaan Korea, meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan dan teknologi bersih, penyimpanan energi, dan kendaraan listrik,” ujar Fabby, dalam keterangan resminya.

Korsel sendiri menargetkan dapat mencapai net zero emission (NZE) atau netral karbon pada 2050.

Baca juga: Koalisi Transisi Bersih Sebut Industri Sawit Rentan Jadi Ruang Korupsi

Selain itu, Korsel juga juga berkomitmen mendukung pembiayaan dan pembangunan teknologi ramah lingkungan secara internasional melalui Kebijakan Kesepakatan Hijau Korea Selatan Terbaru atau South Korea's Green New Deal.

Sementara itu, Duta Besar dan Wakil Menteri untuk Perubahan Iklim Korsel Hyoeun Jenny Kim berujar, kehadiran Indonesia dan Korsel dalam berbagai inisiatif pembangunan hijau akan memperkuat solidaritas kedua negara terhadap mitigasi perubahan iklim.

Dia menyampaikan, saat ini sedang berlangsung negosiasi antara Indonesia dan Korsel untuk bekerja sama dalam mitigasi perubahan iklim.

Sejumlah kerja sama tersebut di antaranya dalam bentuk kajian, perubahan kebijakan, pengembangan teknologi, dan keterlibatan sektor swasta.

Baca juga: Aspek Lingkungan Dikalahkan Aspek Ekonomi dalam Transisi Energi Indonesia

“Di kedua negara, batu bara masih menjadi sumber energi utama, kita harus mempercepat upaya untuk mengurangi penggunaan batubar,” papar Kim.

Dia menyampaikan, baik Indonesia dan Korsel harus secara proaktif berinvestasi banyak ke energi terbarukan, efisiensi energi, dan penyimpanan energi.

“Kita harus lebih membangun infrastruktur, dan meningkatkan bauran energi bersih. Meskipun banyak tantangan yang kita hadapi, saya yakin bahwa Indonesia dan Korea dapat membuat perubahan besar,” ungkap Kim.

Baca juga: Komitmen Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi ASEAN

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perusahaan Bahan Bakar Fosil Wajib Kembangkan Teknologi Penghilang Karbon
Perusahaan Bahan Bakar Fosil Wajib Kembangkan Teknologi Penghilang Karbon
Pemerintah
Pajak Makanan, Solusi Ganda Selamatkan Nyawa Sekaligus Iklim
Pajak Makanan, Solusi Ganda Selamatkan Nyawa Sekaligus Iklim
Pemerintah
Mengubah Wajah Kampung Nelayan di Pesisir untuk Entaskan Kemiskinan
Mengubah Wajah Kampung Nelayan di Pesisir untuk Entaskan Kemiskinan
Pemerintah
Ancaman Abadi Sampah Plastik, Bertahan di Permukaan Laut Lebih dari 100 Tahun
Ancaman Abadi Sampah Plastik, Bertahan di Permukaan Laut Lebih dari 100 Tahun
LSM/Figur
Pemerintah Singapura: Dekarbonisasi Penting, Tapi Tak Boleh Korbankan Semua Hal
Pemerintah Singapura: Dekarbonisasi Penting, Tapi Tak Boleh Korbankan Semua Hal
Pemerintah
Sembcorp Luncurkan Proyek Energi Bersih Berskala Besar di Jurong Island
Sembcorp Luncurkan Proyek Energi Bersih Berskala Besar di Jurong Island
Swasta
Kasus Radiasi Cikande Jadi Peringatan, BRIN Minta Daerah Ekspor Perketat Pengawasan
Kasus Radiasi Cikande Jadi Peringatan, BRIN Minta Daerah Ekspor Perketat Pengawasan
Pemerintah
SIEW 2025: Singapura Perkuat Konektivitas Energi dengan Asean untuk Maksimalkan Energi Terbarukan
SIEW 2025: Singapura Perkuat Konektivitas Energi dengan Asean untuk Maksimalkan Energi Terbarukan
Pemerintah
BSN Dorong Tata Kelola Sertifikasi Produk yang Baik, Industri TIC Diminta Jaga Iklim Usaha
BSN Dorong Tata Kelola Sertifikasi Produk yang Baik, Industri TIC Diminta Jaga Iklim Usaha
Swasta
KLH Relokasi 91 Warga Cikande, Dekontaminasi Area Terus Digencarkan
KLH Relokasi 91 Warga Cikande, Dekontaminasi Area Terus Digencarkan
Pemerintah
SIEW 2025: Mengintip Upaya Singapura Maksimalkan Renewable Energy untuk Ketahanan Energi
SIEW 2025: Mengintip Upaya Singapura Maksimalkan Renewable Energy untuk Ketahanan Energi
Pemerintah
Air Pegunungan atau Air Tanah Dalam? Saatnya Kita Jujur
Air Pegunungan atau Air Tanah Dalam? Saatnya Kita Jujur
Pemerintah
Hutan Terbuka di Desa Kenanga, Keriang dan Tradisi Gasing yang Menghilang
Hutan Terbuka di Desa Kenanga, Keriang dan Tradisi Gasing yang Menghilang
LSM/Figur
Kisah Alexius Atep, Pilih Pertanian Organik dan Agroforestri hingga Raih Penghargaan Lingkungan
Kisah Alexius Atep, Pilih Pertanian Organik dan Agroforestri hingga Raih Penghargaan Lingkungan
LSM/Figur
IUCN dan APRIL Perkuat Ilmu Konservasi lewat Kolaborasi Global
IUCN dan APRIL Perkuat Ilmu Konservasi lewat Kolaborasi Global
BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau