BIG juga mengelola kurang lebih 250 continuous operating referense stasiun (CORS) yang dapat digunakan untuk analisis penurunan muka tanah (subsidence).
Fenomena penurunan muka tanah di daerah pesisir, terutama pesisir kota-kota besar, dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang mengkhawatirkan.
Sebagai contoh, pesisir Kota Jakarta mengalami penurunan muka tanah rata-rata 2-3cm per tahun, pada beberapa tempat bahkan hingga 15 cm per tahun.
Pesisir Kota Semarang secara umum mengalami penurunan muka tanah sebesar 6-7 cm per tahun, pada beberapa lokasi bisa mencapai 19 cm per tahun.
Data geospasial yang dihasilkan dari stasiun pasut dan CORS tersebut dapat diintegrasikan dengan digital elevation model untuk menyusun skenario dampak kenaikan muka air laut.
Dengan demikian, langkah-langkah mitigasi dapat dilakukan dari sekarang dengan berbasis data spasial.
Langkah-langkah tersebut di antaranya dengan mengurangi laju penurunan muka tanah dengan cara mengontrol pengambilan air tanah di pesisir agar tidak berlebihan, mencegah erosi dan abrasi dengan menjaga ekosistem mangrove, dan melakukan penataan kawasan pesisir.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya