Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Angkatan Kerja Wanita dan Pria Masih Senjang, Pemberdayaan Perlu Dikebut

Kompas.com - 11/08/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPerempuan masih jauh tertinggal dari pria dalam tingkat partisipasi angkatan kerja. Kesenjangannya hampir mencapai 30 persen.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga dalam acara Opening Ceremony Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2023, Jumat (4/8/2023).

Dia menyayangkan masih tingginya kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja tersebut.

Baca juga: Perempuan Harus Semakin Dilibatkan dalam Pembangunan Desa

“Padahal, perempuan merupakan aset dan potensi luar biasa yang dapat berkontribusi secara signifikan jika diberikan kesempatan untuk berkarya sesuai dengan kapabilitas dan keahlian di bidangnya masing-masing,” kata Bintang dilansir dari situs web Kementerian PPPA.

Bintang menuturkan, Indonesia akan sejahtera jika memaksimalkan potensi perempuan sekaligus menyejahterakannya.

Dia menyampaikan, Kementerian PPPA mendapat lima arahan prioritas dari Presiden Joko Widodo yang harus dicapai pada 2024.

Salah satu arahan tersebut adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berperspektif gender.

Baca juga: Kekerasan terhadap Perempuan Bak Gunung Es, Laporan Naik 2 Kali Lipat pada 2022

“Untuk mencapainya, tentunya Kementerian PPPA membutuhkan sinergi lintas pemangku kepentingan, baik itu pemerintah pusat hingga desa, akademisi, profesional, dunia usaha, media, hingga masyarakat luas,” ucap Bintang.

Dia mengapresiasi adanya pelatihan vokasional Sekoper Cinta yang merupakan program inovasi bagi perempuan Indonesia.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat mengurangi kesenjangan gender di bidang ekonomi serta pendidikan lewat pendidikan dan pelatihan vokasional.

Bintang berharap, Sekoper Cinta yang sudah dilakukan sejak 2018 bisa berdampak positif bagi perempuan-perempuan di Jawa Barat.

Baca juga: Perempuan Jadi Kelompok Paling Terdampak Perubahan Iklim di Indonesia

Pelatihan tersebut tidak hanya membekali perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga bisa membantu perempuan mengaktualisasikan dirinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Pembina Tim Penyelenggara Sekoper Cinta Athalia Praratya Ridwan Kamil mengapresiasi dukungan dan peran dari berbagai pihak yang terlibat dalam program tersebut.

Program itu disebut telah memberikan kontribusi bagi pengurangan kemiskinan daerah sebanyak lebih dari 300.000.

“Sekoper Cinta pertama kali diluncurkan pada 2018 dan melibatkan berbagai pihak salah satunya Kementerian PPPA, hingga akhirnya MOGEF (Ministry of Gender Equality and Family) Korea Selatan bersama DoRunDoRun memberikan dukungan yang luar biasa,” ucap Athalia.

“Dengan berjalannya waktu, melalui ODA Project ini yang tadinya hanya melibatkan 27 sekolah di Jawa Barat, sekarang jumlahnya mencapai 81 sekolah yang ikut serta,” tambahnya.

Baca juga: Warga Lapas Perempuan Ditempa Jadi Wirausaha IKM Baru

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau