Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

L'Oréal Tingkatkan Produktivitas Pekerja Melalui Tes Nutrigenetik

Kompas.com, 10 Agustus 2023, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Nutrisi yang baik sangatlah penting untuk mengoptimalkan produktivitas dan efektivitas dalam bekerja, terutama di kantor.

Dengan memberi tubuh dan otak makanan yang tepat, kita dapat memengaruhi cara berpikir pekerja untuk bisa lebih produktif dan penuh energi.

dr. Putri Sakti, SpGK menjelaskan, walaupun otak hanya menyumbang dua persen dari berat tubuh kita, namun otak mengonsumsi sekitar 20 persen kalori harian.

Untuk dapat berfungsi secara optimal, otak membutuhkan pasokan glukosa dan lemak secara terus-menerus. Dan dari mana kita memperoleh asupan glukosa dan lemak ini memiliki peranan yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Kesehatan Mental Ibu Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara pola makan dan produktivitas di tempat kerja. Karyawan yang menjaga pola makan sehat sepanjang hari cenderung memiliki kinerja kerja sebanyak 25 persen lebih tinggi dibandingkan pekerja lain pada umumnya.

"Selain itu, karyawan yang menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara teratur mengalami absensi kerja sebesar 27 persen lebih sedikit dari pekerja pada umumnya," urai dr Putri, dalam rilis pers, Kamis (10/8/2023).

Kombinasi yang tepat antara makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral, dan fitokimia/fitonutrien) juga penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Karbohidrat memberikan energi dan mendukung kesehatan pencernaan serta sistem kekebalan tubuh, sementara  protein mengatur proses seluler, mendukung fungsi mekanis dan struktural tubuh, serta memberikan energi.

Sedangkan lemak memiliki fungsi untuk mendukung fungsi dan struktur sel, mengatur suhu tubuh, dan menyimpan energi dalam tubuh.

Baca juga: Daftar PLTU Batu Bara dengan Dampak Biaya Kesehatan Tertinggi

Untuk mendapatkan kombinasi yang tepat antara karbohidrat, protein dan lemak, saat ini ada inovasi tes nutrigenetik yang dapat membantu pekerja mencari tahu cara tubuh mereka berinteraksi dengan masing-masing makronutrien, dan juga mengetahui kadar makronutrien yang tepat untuk tubuh mereka.

Menurut dr Putri, nutrigenetika berkaitan dengan bagaimana DNA dalam tubuh memengaruhi cara tubuh kita bereaksi terhadap makanan, sedangkan nutrigenomika berkaitan dengan bagaimana makanan yang dikonsumsi mempengaruhi perilaku DNA dalam tubuh.

Tes DNA sendiri merupakan salah satu pilar penting Kementerian Kesehatan. Dan bidang bioteknologi harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Fakta ini yang kemudian mendorong L'Oreal Indonesia untuk selalu aktif dalam mempromosikan pola hidup sehat bagi karyawan-karyawannya.

Baca juga: Kesehatan Mental Penting untuk Kehidupan Berkelanjutan

HR Director L'Oreal Indonesia Yenita Oktora mengatakan, Perusahaan memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan karyawan.

"Kolaborasi dengan NalaGenetics ini merupakan salah satu program Share & Care yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang nutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan," kata Yenita.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
Banjir Sumatera dan Ancaman Sunyi bagi Perempuan, Belajar dari Pengalaman dalam Bencana Likuefaksi di Sulawesi
LSM/Figur
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Warga Bantu Warga, JNE Percepat Distribusi 500 Ton Bantuan ke Sumatera
Swasta
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
Pasar Software Akuntansi Karbon Diprediksi Meroket sampai 2033
LSM/Figur
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Kemenhut Segel Lagi 3 Entitas di Tapanuli Selatan, Diduga Picu Banjir Sumatera
Pemerintah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
Suhu Laut Naik akibat Perubahan Iklim Bikin Siklon di Asia Makin Parah
LSM/Figur
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
Bahan Kimia Sintetis Dalam Pangan Ciptakan Beban Kesehatan 2,2 Triliun Dollar AS Per Tahun
LSM/Figur
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Pendanaan Hijau Diproyeksikan Naik Tahun 2026, Asal..
Swasta
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Longsor di Hulu DAS Padang dan Agam, Kemenhut Lakukan Kajian Mendalam
Pemerintah
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
Pemerintah
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Swasta
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
LSM/Figur
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
LSM/Figur
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau