Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Anak Bisa Terpapar Polusi Udara Sejak Dalam Kandungan Hingga Lahir

Kompas.com - 21/08/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comAnak ternyata bisa terpapar polusi udara bahkan sejak dalam kandungan hingga dia lahir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Darmawan B Setyanto dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Darmawan menuturkan, saat dalam kandungan, anak terpapar polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar.

Baca juga: Solusi KLHK Tekan Polusi, Dorong Kendaraan Listrik dan Uji Emisi

Sedangkan pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat memengaruhi sistem organ seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang masuk ke saluran cerna.

Di organ sistem penapasan, polusi udara bisa menyebabkan iritasi yang berlanjut menjadi peradangan mulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori.

Peradangan ini dapat menyebabkan infeksi di daerah faring, laring, kemudian sampai ke paru-paru.

Gangguan tersebut bisa terjadi mulai dari dalam kandungan dan berlanjut saat anak lahir dengan gangguan di sistem respiratori, sehingga akan menyebabkan anak mengidap penyakit asma dan batuk.

Baca juga: Membangun Kesadaran Bahaya Polusi Udara

Selain itu, secara tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi, gangguan saraf yang menyebabkan gangguan mental, dan gangguan perkembangan gerak motorik baik kasar maupun halus.

“Artinya kalau semakin usia muda pada saat terpapar, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya,” ucap Darmawan, sebagaimana dilansir Antara.

Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara dibandingkan kelompok usia lain, karena secara fisiologi, mereka bernapas dengan laju napas yang lebih besar.

Jika dihitung per kilogram berat badan, udara yang dihirup anak lebih banyak sehingga polutan yang dihirup juga akan lebih banyak.

Baca juga: Waspada, Ini 4 Dampak Buruk akibat Polusi Udara selain ISPA

Darmawan juga menilai polusi udara turut menyumbang stunting. Pasalnya, polusi udara dapat mengurangi fungsi paru, yang mestinya berkembang lebih baik, dan meningkatkan infeksi respiratori akut.

“Yang paling kita takutkan adalah yang terkena di bagian parunya, yaitu pneumonia,” ucap Darmawan.

Dokter spesialis anak itu mengatakan, setiap tahun ada 2,2 juta bayi atau orang meninggal yang belum waktunya karena polusi udara.

Pada kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil, paparan polusi udara dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah serta meningkatkan risiko terjadinya kanker pada anak-anak.

Baca juga: Penelitian: Co-firing Bukan Solusi Efektif Pangkas Emisi dan Polusi PLTU Batu Bara

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pemerintah
Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

LSM/Figur
Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Pemerintah
Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Pemerintah
Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

LSM/Figur
Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Pemerintah
IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Pemerintah
Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Pemerintah
Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Pemerintah
Tahun Depan, Periksa Payudara Gratis Bagi yang Berulang Tahun

Tahun Depan, Periksa Payudara Gratis Bagi yang Berulang Tahun

Pemerintah
Ratusan Peserta Antusias Ikuti Plogging di LMF 2024

Ratusan Peserta Antusias Ikuti Plogging di LMF 2024

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau