Jangka panjangnya, akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada anak saat dewasa.
Sumber polutan udara bisa berasal dari berbagai sumber, seperti ledakan gunung berapi, kebakaran hutan, dan aktivitas manusia seperti kendaraan bermotor, kegiatan pabrik, serta asap rokok.
Untuk mencegah paparan polusi udara pada anak, Darmawan menyarankan anak yang tinggal di kawasan berpulusi tinggi untuk tinggal di rumah.
Jika beraktivitas, lakukan di dekat rumah agar tidak sering menggunakan transportasi dan gunakan masker sebagai perlindungan. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan sehat.
Di dalam rumah, polusi udara bisa dikurangi dengan menggunakan penjernih udara dan tidak membakar sampah.
Baca juga: Saat Jakarta Terus Diracuni Polusi, Kualitas Udara Seoul Justru Meningkat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya