Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Level Pejabat Pimpinan Tinggi Masih di Bawah 20 Persen

Kompas.com, 30 Agustus 2023, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Meski jumlah aparatur sipil negara (ASN) perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, namun perempuan yang menduduki kursi pejabat pimpinan tinggi (PPT) masih di bawah 20 persen.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bidang Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eko Rahayu di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Padahal, perempuan adalah adalah pihak yang paling mengetahui solusi dari isu-isu yang dihadapi sehingga mereka harus masuk dalam unsur kepemimpinan.

Baca juga: Pemberdayaan Perempuan Pelaku UMKM Dapat Tekan Kemiskinan

Dalam dalam webinar bertajuk “Kesetaraan Gender ASN Dalam Pemerintahan” tersebut, Titi menegaskan perempuan juga memiliki kapasitas yang sama baiknya dalam memimpin maupun mengambil keputusan.

Keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan diakui Titi memang harus diperjuangkan dan memerlukan dukungan lingkungan.

“Kita harus sama-sama menjemput dunia yang setara yang menawarkan kesempatan yang sama bagi semuanya,” kata Titi sebagaimana dilansir dari keterangan tertulis Kementerian PPPA.

Baca juga: Begini Rekomendasi Kongres Nasional Perempuan untuk Pengembangan Kepemimpinan

Bila semua mendapat kesempatan yang sama diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan mampu mengoptimalkan potensinya tanpa terhalang budaya, akses, dan keraguan.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Nasional Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, kesetaraan gender harus diciptakan.

“Kesetaraan gender harus diciptakan, harus dibangun, harus kita tumbuhkan kesadaran di lingkungan pemerintahan,” kata Zudan.

Baca juga: Keterwakilan dan Kepemimpinan Perempuan Masih Belum Merata

“Sebuah sistem yang sangat patriarki dimana budaya kaum laki-laki sangat kuat tidak boleh dibiarkan, dan kesetaraan gender tidak boleh dianggap nanti bisa tumbuh sendiri,” sambungnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni. Dia mengatakan, di dalam pemerintahan, pekerjaan ASN itu tidak dibedakan berdasarkan gender.

Dia menuturkan, laki-laki dan perempuan memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dan peluang yang sama dalam berkarier.

Dengan meningkatkan jumlah perempuan di level pengambil keputusan, maka kebijakan-kebijakan yang dihasilkan dapat lebih representatif guna mencapai pembangunan yang lang lebih baik.

Baca juga: PPI Jepang dan KJRI Osaka Dorong Kepemimpinan Perempuan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau