KOMPAS.com - Perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global yang terjadi akibat peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
Fenomena itu memiliki dampak yang tidak main-main, mulai dari kemarau panjang, kenaikan permukaan air laut yang berimbas pada masyarakat pesisir, hingga mahalnya harga komoditas pangan karena sulit didapatkan.
Saat ini, seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga swasta ikut bergotong-royong mengupayakan jalan keluar.
Baca juga: Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata, Subsidi Energi Fosil Malah Pecahkan Rekor
Aksi yang lebih besar pun dibutuhkan, tak terkecuali dari masyarakat.
Sebagai masyarakat, kamu juga bisa ikut bergerak dalam mengurangi dalam mengupayakan perubahan iklim yang memiliki dampak buruk.
Tak perlu muluk-muluk, mengantisipasi perubahan iklim bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti berikut.
1. Membuat kompos dari sampah
Sampah rumah tangga berupa sisa sayur dan buah yang setiap hari dikeluarkan dapat diolah kembali agar tidak merusak lingkungan.
Salah satu caranya adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos.
Asal mau sedikit repot, membuat kompos dari sisa makanan sebenarnya mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan wadah, seperti pot dengan lubang di pinggirnya.
Baca juga: Simak, Cara Bikin Kompos dari Sampah Sisa Makanan di Rumah
Kemudian, masukkan sampah sisa makanan ke dalam pot dan campurkan dengan tanah hingga penuh.
Setelah itu, simpan campuran tanah dan sisa makanan di dalam wadah selama dua hingga tiga bulan. Kompos matang biasanya berwarna gelap dan tidak berbau.
Setelah komposnya matang, kamu bisa menggunakannya untuk menyuburkan tanaman di rumah.
Konsep zero waste bisa kamu mulai dilakukan sejak sekarang. Mulailah dari hal kecil, misalnya membawa botol minum agar tidak perlu repot membeli minuman kemasan yang botolnya hanya sekali pakai dan berpotensi menambah timbulan sampah.
Kamu juga bisa membawa wadah makanan kecil yang dapat digunakan saat kamu membeli snack atau makanan lainnya sebagai pengganti styrofoam.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya