Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2023, 11:31 WIB
Gladys Thalis Ricci,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat perlu berpartisipasi secara aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan saat menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pengurangan jejak karbon dari kendaraan yang digunakan setiap hari adalah salah satu cara untuk dapat berkontribusi positif.

Dengan membuat pilihan yang tepat tentang jenis transportasi, pengguna sebagai bagian dari masyarakat tidak hanya mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan untuk perlindungan lingkungan secara keseluruhan.

Perlu diketahui, jejak karbon adalah jumlah total gas rumah kaca yang dilepaskan oleh seseorang, kelompok, atau aktivitas dalam siklus hidup tertentu, terutama karbon dioksida (CO2) dan gas lain, seperti metana (CH4) dan nitrogen oksida (N2O).

Baca juga: Begini Cara Mengurangi Emisi Gas Buang pada Mobil Tua

Sebagian besar gas-gas tersebut dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas manusia, termasuk mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan merupakan langkah penting dalam mendukung upaya untuk meredam perubahan iklim di seluruh dunia.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari perjalanan sehari-hari.

1. Gunakan transportasi yang ramah lingkungan

Salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berbahan bakar fosil. Sebagai gantinya, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, misalnya yang berbasis listrik. Kalau belum ada ataupun terpaksa harus bepergian, cobalah pakai transportasi umum, seperti bus atau kereta.

2. Berkendara bersama agar efisien

Pertimbangkan untuk sharing perjalanan dengan rekan kerja atau teman sekantor yang searah jika penggunaan kendaraan pribadi tidak terhindarkan.

Baca juga: Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Emisi Gas Buang

Hal ini untuk mengurangi jumlah kendaraan yang melintasi jalan raya dan membantu mengurangi emisi. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dan hindari akselerasi dan pengereman yang tiba-tiba.

3. Naik sepeda atau berjalan kaki

Untuk perjalanan jarak pendek, pertimbangkan naik sepeda atau berjalan kaki. Ini bukan hanya alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan Anda. Tidak hanya mengurangi emisi, cara ini juga memberikan manfaat ganda untuk lingkungan dan kesehatan.

4. Tentukan pola perjalanan Anda

Sangat penting untuk mengetahui cara Anda berjalan setiap hari. Apakah perjalanan tersebut benar-benar diperlukan atau ada cara untuk menggabungkan beberapa kegiatan dalam satu perjalanan?

Baca juga: Peran Busi Tekan Emisi Gas Buang yang Sebabkan Polusi Udara

Dengan mengatur rute secara efisien, Anda dapat mengurangi perjalanan yang tidak perlu dan pada akhirnya mampu mengurangi emisi.

Pada dasarnya, mengurangi emisi karbon selama perjalanan sehari-hari bukanlah misi yang tidak dapat dicapai. Mengambil pilihan transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti bersepeda, berjalan kaki, atau berbagi perjalanan, dapat sangat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sekarang, tahu kan bahwa tindakan kecil yang diambil oleh seseorang dapat memiliki dampak besar secara kolektif dalam upaya melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Yuk, berinvestasi dalam masa depan yang lebih hijau dengan memilih opsi transportasi yang lebih berkelanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau