Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Pengasuhan hingga Makanan Instan Picu Tingginya Stunting di Sambas

Kompas.com - 03/09/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Pemberian susu formula masih dipandang masyarakat lebih baik daripada ASI. Bahkan, masih ada pemahaman di sebagian warga bahwa bayi dapat diberi makanan sejak lahir.

Selain itu, ada banyak masyarakat yang mempercayai bahwa makanan instan merupakan asupan yang terbaik sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).

Baca juga: Permasalahan Stunting Berkaitan Erat dengan Isu Gender

"Kami rajin-rajin kasih pemberitahuan tentang gizi kurang, tetapi kalah dengan iklan-iklan. Rendahnya pendidikan warga ini membuat mereka lebih polos menerima informasi, terutama di daerah lokus kami," ucap Elvira.

Ada pula kolerasi mengenai sanitasi yang kurang layak terhadap tingginya kasus stunting. Dari 10 desa yang menjadi wilayah pelayanan Puskesmas Sekura, baru lima desa yang mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan (BABS).

Kelima desa yang belum mendeklarasikan stop BABS tersebut salah duanya adalah Sungai Kumpai dan Desa Lela.

Akses sanitasi tersebut berhubungan dengan stunting terkait dengan penyerapan gizi di usus.

Baca juga: Atur Jarak Kelahiran Jadi Salah Satu Cara Cegah Stunting

"Masih adanya warga yang BABS ada kemungkinan kotoran itu dihinggapi lalat yang kemudian menghampiri makanan bayi. Akibatnya, bikin masalah pencernaan, penyerapan nutrisi tidak maksimal," tutur Elvira.

Upaya pengentasan stunting di Kabupaten Sambas juga dilakukan lintas sektoral dan bekerja sama dengan pihak lain.

Salah satu contohnya adalah bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI).

Manager WVI Area Program Sambas Ignatius Anggoro mengatakan, beberapa pendampingan yang dilakukan seperti pelatihan pada kader posyandu menjadi kader pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Kader ini menginformasikan kepada ibu-ibu sejak mengandung mengenai pola makan yang baik untuk mereka dan anaknya nanti.

Baca juga: Para Bidan Turut Dilibatkan Tekan Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau