Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden COP28: Dunia Kehilangan Kesempatan Capai Tujuan Perubahan Iklim

Kompas.com - 05/09/2023, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Hanya tinggal tiga hari lagi, PBB menerbitkan survei global pertama yang akan menilai kinerja negara-negara dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

Namun, Presiden KTT Iklim Afrika COP 28 Sultan Al Jaber menilai dunia telah kalah dalam perlombaan untuk mencapai tujuan perubahan iklim.

“Dunia kalah dalam perlombaan untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dan dunia sedang berjuang untuk mempertahankan suhu 1,5 derajat Celcius,” ucap Al Jaber.

Ia berbicara di hadapan para presiden Afrika yang berkumpul di Nairobi, Kenya, Selasa (5/9/2023), untuk membahas skema pendanaan agenda lingkungan hidup.

Baca juga: Masyarakat Sangat Peduli Lingkungan, Capres Dituntut Beberkan Strategi Krisis Iklim

Penilaian suram Al Jaber, yang akan memimpin KTT di Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir November 2023, terjadi tiga hari sebelum PBB menerbitkan “inventarisasi global” pertamanya.

Penilaian mengenai upaya negara-negara dalam mengatasi perubahan iklim akan memberikan pemahaman tentang apa yang perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.

"Secara kolektif, kita harus mengakui bahwa kita tidak memberikan hasil yang dibutuhkan pada saat kita membutuhkannya," imbuh Al Jaber dikutip dari Euronews dan Reuters.

Untuk diketahui KTT Iklim Afrika yang dibuka hari ini, Senin (5/9/2023) fokus pada mobilisasi pendanaan perubahan iklim.

Meskipun Afrika menderita dampak perubahan iklim paling parah, benua ini hanya menerima sekitar 12 persen pendanaan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Baca juga: Para Aktivis Muda Desak Pemimpin ASEAN Rumuskan Kebijakan Iklim Terpadu

Al Jaber mengumumkan investasi 4,5 miliar dollar AS yang dijanjikan UEA dalam proyek pembangunan berkelanjutan.

Di antaranya untuk mengembangkan 15 GigaWatt (GW) pembangkit listrik ramah lingkungan di Afrika pada tahun 2030. Afrika saat ini memiliki sekitar 60 GW kapasitas terpasang energi terbarukan.

Para pejabat di Afrika menyambut baik investasi ini. Namun untuk memenuhi kebutuhan pendanaan diperlukan transformasi pendanaan iklim global.

Secara khusus, negara-negara Afrika berencana mendorong perluasan hak penarikan khusus di Dana Moneter Internasional (IMF) pada COP28 yang dapat menghasilkan pendanaan iklim senilai 500 miliar dollar AS.

Presiden Bank Pembangunan Afrika Akinwumi Adesina pun menyerukan agar kekayaan alam di benua ini, terutama hutan yang menyerap karbon, harus diperhitungkan output ekonominya.

“Oleh karena itu, PDB Afrika harus dinilai kembali berdasarkan penyerapan karbon dan keanekaragaman hayati, yang menyediakan barang publik global,” kata Adesina.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau