JAKARTA, KOMPAS.com - Non-governmental organization (NGO) atau organisasi non-pemerintah, Telapak, akan melakukan kajian sosial terhadap lima perusahaan nikel besar di Indonesia.
Kelimanya adalah PT Vale Indonesia Tbk, PT Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP, PT GAG Nikel, PT Makmur Lestari Primatama atau MLP, serta PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau TBP.
Akan tetapi, Perwakilan dari Perkumpulan Telapak Muhammad Djufryhard mengatakan, Telapak akan melakukan kajian sosial pada TBP terlebih dahulu selama seminggu.
"Dalam waktu dekat, kita akan melakukan kunjungan pertama itu di lokasi TBP di Pulau Obi di Halmahera Selatan. Karena itu, perusahaan pertama yang merespon surat kita untuk melakukan site visit dan kajian sosial," terang Djufryhard dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Pidato Jokowi tentang Hilirisasi Nikel, Walhi: Tak Peduli Krisis Iklim
Djufryhard menjelaskan secara detail, kajian sosial yang akan dilakukan oleh Telapak berbentuk kunjungan langsung ke lapangan untuk bertemu dengan masyarakat di daerah tersebut.
Tujuannya, Telapak ingin memahami konteks riil apa yang terjadi di lapangan dan nantinya akan disampaikan laporan dari hasil kunjungan tersebut dalam konferensi pers selanjutnya.
"Kita berharap, Telapak ini berharap kita bisa melakukan kajian sosial di lima perusahaan besar ini. Karena, kelima perusahaan ini masuk dalam proyek strategis nasional (PSN)," ungkapnya.
Menurut Djufryhard, hal ini penting bagi Telapak karena ada banyak kekhawatiran di masyarakkat mengenai dampak kegiatan pertambangan, khususnya pada era hilirisasi nikel.
Kata dia, kegiatan tersebut dinilai menjadi "harta karun baru" di Indonesia.
"Jangan sampai harta karun baru ini menjadi masalah bagi masyarakat dan kita pastikan tidak terjadi," tuntasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya